Sabtu, 19 Januari 2013

tugas 1 Kebudayaan dan peradaban


KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

A.LATAR BELAKANG
  Alhamdullilah makalah ini dapat selesai berdasarkan hasil diskusi, pembahasan nya tentang sejarah. Dimana keterangan yang telah terjadi dimasa lampau atau kejadian- kejadian masa sulam yang diabadikan dalam laporan- laporan tertulis.
Dalam makalh ini akan dibahas tentang apa itu sejarah, peradaban dan kebudayaan serta pengertian sejarah menurut para ahli.

B. TUJUAN
Makalah ini penulis sajikan  bertujuan agar mahasiswa/I memahami tentang sejarah, peradaban, hubungan kebudayaan dan peradaban. Dimana kata peradaban sering kali diberi arti yang sama dengan kebudayaan.
Setelah membaca makalah yang kami susun ini, semoga mahasiswa/I termotivasi untuk lebih giat lagi dalam menimba ilmu pengetahuan.

BAB II
MENGENAL KONSEP SEJARAH,
 KEBUDAYAAN DAN PERADABAN
A.    Pengertian sejarah , peradapan dan kebudayaan islam serta pentinya mempelajarinya
1.      Pengertian Sejarah
Sejarah dalam bahasa arab, tarikh atau histori, inggris adalah cabang ilmu pengetahuan yang berkenaan dengan kronologi berbagai peristiwa.
Defenisi serupa di ungkapkan oleh Abd.Al-Rahman AS Sakhawi. Bahwa sejarah adalah seni berkaitan dengan serangkaian anekdot yang berbentuk kronologi perisriwa.
Sejarah Louis Gottschalk dalam bukunya Understanding History: a primer of Historiad Method, menjelaskan pengertian sejarah. Sejarah dalam bahasa inggris history berasal dari kata benda yunani history yang berarti ilmu.
Dalam penggunaannya oleh filosof yunani, Aristoteles, istory berarti suatu penjelasan sistematis mengenai gejala alam, baik susunan kronologi yang merupakan factor atau tidak didalam penjelasan.
Adapun menurut defenisi yang umum, kata history kini berarti masa lampau umat manusia.
Menurut Gottschall, pengertian sejarah tidak lebih dari sebuah rekaman peristiwa masa lampau manusia dengan segala isi.
Menurut Ibn Khaidun (t-th:4), berpandangan bahwa sejarah tidak hanya difahami sebagai suatu tekanan peristiwa masa lampau, tetapi juga penalaran kritis untuk menemukan kebenaran suatu peristiwa masa lampau.
Unsure penting dalam sejarah adalah:
·         Adanya peristiwa.
·         Adanya batasan waktu yaitu masa lampau, adanya pelaku yaitu manusia.
·         Dan daya kritis dari peneliti sejarah.

Menurut Sartono Kartodirjo dalam bukunya “Pendekatan Ilmu social dalam metodologi sejarah, membagi pengertian sejarah yaitu sejarah pada pengertian subjektif dan objektif:
Ø  Sejarah dalam arti subjektif, adalah suatu kontruk yakni bangunan yang disusun penulis suatu uraian atau cerita disebut subjektif tidak lain karena sejarah memuat unsure-unsur dan isi subyek (pengarang penulis).
Ø  Sejarah dalam arti objektif, artinya menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri yakni proses sejarah dalam aktualitasnya. Kejadian itu sekali terjadi tidak dapat diulang atau terulang lagi.
a.       Karakter Sejarah
Karakter sejarah dngan disiplinya dapat dilihat berdasarkan 3 orientasi
1.      Sejarh merupakan pengetahuan mengenai kejadian-kejadian , peristiwa –peristiwa dan keadaan manusia dalam masa lampau dalam kaitanya masa kini.
2.      Sejarah merupakan pengetahuan mengenai tentang hukum-hukum yang tampak menguasai kehidupan masa lampau, yang diperoleh melalui penyelidikan dan analisis atau peistiwa-peristiwa masa lampau.
3.      Sejarah sebagai falsafah yang didasarkan kepada pengetahuan tentang perubahan-perubahan masyarakat.
b.      Kegiatan Sejarah
Sejarah mempunyai beberapa kegunaan di antaranya antara lain :
1.      Untuk kelestaria identitas kelompok dan memperkuat daya tahan kelompok itu bagi kelangsungan hidup.
2.      Sejarah berguna sebgai pengambilan pelajaran dan tauladan
3.      Berfungsi sebagai sarana pemahaman mengenai hidup da mati.


v    Pengertian sejarah menurut para ahli
a.    J.v Bryce
Sejarah yaitu catatan apa yang telah dipikirkan , dikatakan
b.   Ibnu Khaldun ( 1332-1406)
“ Sejarah didefinisikan sebagai catatan tentang masyarakat umu manusia yang terjadi pada waktu/ sifat masyarakat itu.
c.    Muhammad Yamin
     “ Sejarah yaitu suatu ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil  penyelidik beberap peristiwa yang dapat dibuktkan dengan bahan kenyataan

BAB III
KONSEP KEBUDAYAAN DAN PERADABAN

A.    Pengertian Kebudayaan
Dalam Oxford Current English, diuraikan bahwa kata kebudayaan semakna dengan culture yang memilliki pengertian beragam.
Pengertian Culture dapat difahami:
*      Bahwa kebudayaan adalah pembangunan yang didasarkan pada kekuatan manusia, baik pembangunan jiwa, pikiran, dan semangat melalui latihan dan pengalaman, bukti nyata pembangunan intelektual seperti seni dan pengetahuan.
*      Dalam tulisan Jaih Mubarok, defenisi kebudayaan diantara yang terbaik sebagaimana dibuat oleh E.B Taylor bahwa, budaya adalah That Complex whole which includes knowledge, belif, art, morals, laws, custom and any other capabilities and habits acquired by man as a member of society, yaitu (keseluruhan yang komplek yang meliputi pengetahuan, kepercayaan seni, moral, hokum, adat serta kemampuan dan kebiasaan lain yang diperoleh manusia sebagai bagian dari masyarakat.
*      Secara singkat, sebagaimana difahami secara umum, kebudayaan adalah “semua hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat”.
-          Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan (material culture) yang diperlukn oleh manusia untuk menguasai alam sekitarnya agar hasilnya dapat digunakan untuk keperluan masyarakat.
-          Cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan berfikir orang-orang yang hidup bermasyarakat, antara lain menghasilkan filsafat serta ilmu pengetahuan.

B.     Hubungan Kebudayaan dan Peradaban
1.                     Pengertian Peradaban Islam, adalah terjemahan dari kata arab “Al-Hadharah Al-Islamiyyah. Kata arab ini sering diterjemahkan kedalam bahsa Indonesia dengan kebudayaan islam. Kebudayaan dalam bahasa Arab adalah Ats-Tsaqafah. Dalam perkembangan ilmu antropologi sekarang kedua istilah di Indonesia, juga di arab dan barat masih banyak yang menyinonimkan dua kata kebudayaan.
-          Kebudayaan (Arab, ats-tsaqafah: inggris kultur) dan
-          Peradaban (Arab, alhadharah: inggris, cirilization)
Kedua istilah diatas dibedakan bahwa kebudayaan adalah bentuk ungkapan tentang semangat mendalam suatu masyarakat.
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan mempunyai 3 wujud yaitu:
1.      Wujud Ideal
   Yaitu wujud kebudayaan sebagai suatu kompleks ide-ide, gagasa, nilai-nilai, norma-  norma, peraturan-peraturan dll
2.      Wujud Kelakuan
    Yaitu kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat.
3.      Wujud Benda
          Yaitu wujud kebudayaan sebagai benda-benda hasil karya.

Hubungan antara kebudayaan dan peradaban dalam study ini, menurut pendapat Oswald Spingler yang dikutip Samuel P. hungtington bahwa:
-          Kebudayaan adalah untuk menunjukkan upaya manusia yang masih terus berlanjut, sedangkan peradaban untuk menunjukkan titik akhir dari kegiatan.
Peradaban mengandung pengertian yang labih luas sebagaimana puncak, spirit keseluruhan, dan bersifat universal, sebagai karakter umum dari sebuah zaman dan titik akhir dari berbagai proses kebudayaannya.

Menurut Koentjaraningrat dalam bukunya “Pengantar Antropologi” tahun 2005 menjelaskan bahwa kebudayaan adalah seluruh sistem gagasan dan rasa, tindakan serta karya yang dihasilkan manusia dalam kehidupan bermasyarakat, yang dijadikan miliknya dengan belajar. Peradaban sendiri merupakan bagian-bagian serta unsur dari kebudayaan yang sifatnya, halus, maju, indah seperti misalnya kesenian, ilmu pengetahuan adat dan sopan santun serta pergaulan, organisasi bernegara, dan lain-lain. Serta peradaban ini digunakan untuk menyebut suatu kebudayaan yang memilki sistem teknologi, ilmu pengetahuan, seni-rupa, yang maju dan kompleks.  Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hasil pengembangan pemikiran manusia (budi: akal/pikiran; daya: kemampuan) dan mendapat imbuhan ke-an sehingga menjadi kebudayaan (kata benda) yang berarti segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia ayang mereka gunakan untuk kehidupannya. Peradaban berasal dari kata adab yang berarti baik (kata sifat), mendapat imbuhan pe-an sehingga menjadi peradaban (kata benda) yang berarti segala sesuatu yang dihasilkan manusia/kebudayaan yang bersifat baik atau dapat memajukan kehidupan dan hal semacam ini hanya berlangsung sementara dan dalam kurun waktu tertentu. Jadi dengan kata lain peradaban merupakan hasil/puncak perkembangan dari suatu kebudayaan dan bersifat kompleks. Kebudayaan ini berakar pada ide mengenai nilai, tujuan, pemikiran yang ditransmisikan melalui ilmu, seni dan agama suatu masyarakat sedangkan peradaban berakar pada ide tentang kemajuan material (ilmu dan teknologi), aspek kehalusan, penataan sosial dan aspek kemajuan lain.
Kebudayaan merupakan segala hasil cipta, rasa dan karsa manusia yang digunakan untuk kelangsungan hidupnya yang sifatnya dinamis, artinya berkembang terus menerus/terus berlanjut sampai sekarang. Sedangkan peradaban merupakan puncak dari suatu kebudayaan itu sendiri yang berkembang dalam suatu masyrakat dan dalam kurun waktu tertentu. Ide utama yang terkandung dalam peradaban adalah kemajuan, perkembangan (progress dan development). Tetapi dalam peradaban tidak adanya keberlanjutan/kontinyuitas. Selain itu peradaban berkembang dalam kurun waktu tertentu serta bersifat munumental dimana peradaban merupakan bukti kebesaran dari suatu masyarakat yang hidup dalam suatu daerah (misalnya: Peradaban Yunani Kuno, Peradaban Lembah Sungai Indus, Peradaban Mesir Kuno, Peradaban Sungai Eufrat dan Tigris, dan lain-lain)
Kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi; pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai yang berkembang terus. Untuk membangun peradaban perlu adanya jaringan sosial atau inovasi sosial yang menciptakan pranata (institusi) sosial yang memungkinkannya menerima dan mengembangkan produk-produk peradaban lain dalam konteks kebudayaan sendiri.
Daed Joesoef berpendapat kebudayaan adalah hal-hal atau segala sesuatu yang mempunyai ciri atau sifat budaya. Sedangkan budaya itu sendiri adalah sistim nilai yang dihayati. Nilai dapat berbentuk (tangible) seperti bangunan bersejarah, karya seni, lukisan, patung, dan lainnya. Dan peradaban adalah suatu kondisi masyarakat yang terdiri dari kesatuan budaya dan sejarah. Dalam pengertian lain peradaban merupakan jenjang keberadaan tertinggi yang dapat dicapai oleh suatu kebudayaan; ia adalah artifisial, tidak metafisis, tidak berjiwa, dikuasai oleh intelek. Sebuah peradaban mengalami siklus dalam ruang dan waktu. Ia mengalami pasang dan surut. Sedangkan kebudayaan lepas dari kontradiksi ruang dan waktu. Ia memiliki ukuran tersendiri (ukuran benar salah, tepat tidak atau berguna tidak) di dunai pemikiran.
Kebudayaan dan peradaban memang merupakan aspek-aspek kehidupan sosial manusia yang memiliki sedikit perbedaan tapi dari perbedaan tersebut dapat diambil jalan tengah yaitu peradaban dan kebudayaan adalah dua aspek dalam kehidupan manusia, ada hubungan timbal balik antara keduanya. Sebagaimana hubungan antara aspek spiritual, mental dan material dalam diri manusia. Kebudayaan ataupun peradaban, mengandung pengertian yang luas, meliputi pemahaman perasaan suatu bangsa yang kompleks, meliputi pengetahuan, kepercayaan, seni, moral, hukum, adat istiadat (kebiasaan), dan pembawaan lainnya yang diperoleh dari anggota masyarakat.

1.  Hakekat Kebudayaan
Kebudayaan = cultuur (bahasa Arab) = culture (bahasa Inggris) = tsaqafah (bahasa Arab), berasal dari perkataan Latin ; “Colere” yang artinya mengolah, megerjakan, menyuburkan dan mengembangkan, terutama mengolah tanah atau bertani. Dari segi arti ini berkembanglah arti culture sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah alam. Ditinjau dari sudut bahasa Indonesia, kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta “buddhayah”, yaitu bentuk jamak dari budi dan akal. ( Drs. Joko Tri Prasetya dkk, 1991 : 28 ).
Budaya dan kebudayaan merupakan kata dalam bahasa Indonesia yang memiliki arti sebagai sesuatu yang merupakan hasil dari penggunaan akal budi manusia. Kebudayaan memiliki arti sebagai suatu budaya yang memiliki sifat kebenaran. Sedangkan budaya itu sendiri memiliki pengertian sebagai sarana yang dihasilkan melalui penggunaan cipta rasa dan karsa ( Koentjaraningrat ) . Budaya berasal dari kata “ Budhi “ yang artinya adalah sebagai suatu kemampuan yang dimiliki  oleh setiap manusia untuk merespon pengaruh dari lingkungan alam dan sosial. Hasil dari respon itulah yang disebut budaya. ( Bambang Sabtosa, dkk. 2008 : 8 )
Menurut ilmu antropologi “kebudayaan” adalah : keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar. ( Koentjaraningrat,  1979 : 193 )
Kebudayaan terdiri dari nilai-nilai, kepercayaan, dan persepsi abstrak tentang jagat raya yang berada di balik perilaku manusia, dan yang tercermin dalam perilaku. Semua itu adalah milik bersama para anggota masyarakat, dan apabila orang berbuat sesuai dengan itu, maka perilaku mereka dianggap dapat diterima di dalam masyarakat . kebudayaan dipelajari melalui sarana bahasa, bukan diwariskan secara biologis, dan unsur-unsur kebudayaan berfungsi sebagai suatu keseluruhan yang terpadu. ( William A. Haviland, 1995 : 331 )

2. Perbedaan Kebudayaan dengan Peradaban
Kata “kebudayaan” berasal dari kata Sansekerta buddhayah, ialah bentuk jamak dari buddhi yang berarti budi atau akal. Demikian kebudayaan itu dapat diartikan “ hal-hal yang bersangkutan dengan budi dan akal .” . Ada pendirian lain mengenai asal dari kata kebudayaan itu, ialah bahwa kata itu adalah suatu perkembangan dari majemuk budi-daya, artinya daya dan budi, kekuatan dari akal. Adapun istilah inggrisnya berasal dari kata Latin colereyang berarti “mengolah, mengerjakan”, terutama mengolah tanah atau bertani . Dari arti ini berkembang arti culture sebagai segala daya dan usaha manusia untuk merubah alam.
Adapun istilah peradaban dapat kita sejajarkan dengan kata asing civilization . Istilah itu biasanya dipakai untuk bagian-bagian dan unsur-unsur dari kebudayaan yang halus dan indah, seperti : kesenian, ilmu pengetahuan, serta sopan-santun dan sistem pergaulan komplex dalam suatu masyarakat dengan struktur yang komplex. Sering juga istilah peradaban dipakai untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, seni bangunan, seni rupa, sistem kenegaraan dan ilmu pengetahuan yang maju dan komplex.
( Koentjaraningrat , 1948 : 9-10 )
Jika Huntington (1996 ) mendefinisikan peradaban ( civization ) sebagai the highest social grouping of people and the broadest level of cultural identity people have short of that which distinguish humans ftm other species, dan Ibnu Khaldun ( 1332-1406 M ) melihat peradaban (umran) sebagai organisasi sosial manusia, kelanjutan dan proses tamaddun ( semacam urbanisasi ), lewat ashabiyah (group feeling, espritde corp ). Peradaban disini didefinisikan sebagai keseluruhan kompleksitas prosuk pikiran kelompok manusia yang mengatasi Negara, ras, suku, atau agama yang membedakannya dari yang lain, tetapi tidak monolitik dengan sendirinya.  ( Bambang Santosa dkk., 2008 : 44 )

3. Fungsi Kebudayaan dan contoh Konkritnya
Berbagai unsur kebudayaan yang ada dalam masyarakat manusia berfungsi untuk memuaskan suatu rangkaian hasrat naluri manusia akan keindahan.unsur sistem pengetahuan untuk memuaskan hasrat naluri manusia untuk tahu. Tetapi unsur kebudayaan tidak hanya untuk memuaskan satu hasrat naluri saja, melainkan suatu kombinasi dari lebih satu hasrat.
Contoh :
1. Keluarga,dapat di anggap berfungsi guna memenuhi hasrat manusia akan perasaan aman dan mesra, tetapi juga hasrat manusia akan prokreasi, yaitu melanjutkan jenisnya dan mengamankan keturunannya.
2. Rumah dapat dianggap berfungsi guna memenuhi hasrat manusia akan perlindungan fisik, tetapi juga hasrat akan gengsi atau keindahan.
( Koentjaraningrat, 1979 : 215  )
Kebudayaan tidak mungkin lestari, kalau tidak memenuhi kebutuhan-kebutuhan pokok tertentu para anggotanya. Kebudayaan harus mampu memproduksi , mendistribusikan barang-barang dan jasa, yang dipandang perlu untuk hidup. Kebudayaan harus menjamin kelestarian biologis, dengan cara memproduksikan anggota-anggotanya. Para anggota yang baru harus dienkulturasi sehingga dapat berperilaku sebagai orang dewasa. kebudayaan harus memelihara ketertiban diantara para anggotanya. Demikian juga kebudayaan harus memelihara ketertiban antara para anggotanya dan orang luar. Akhirnya kebudayaan harus memberi motivasi kepada para anggotanya untuk bertahan hidup dan mengadakan kegiatan-kegiatan yang perlu untuk kelangsungan hidup itu.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar