PENGERTIAN INDIVIDU
Individu berasal dari kata latin, “individuum” yang artinya tak terbagi. Kata individu merupakan sebutan yang dapat untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. Kata individu bukan berarti manusia sebagai keseluruhan yang tak dapat dibagi melainkan sebagai kesatuan yang terbatas yaitu sebagai manusia perseorangan, demikian pendapat Dr. A. Lysen.
Individu menurut konsep Sosiologis berarti manusia yang hidup berdiri sendiri. Individu sebagai mahkluk ciptaan Tuhan di dalam dirinya selalu dilengkapi oleh kelengkapan hidup yang meliputi raga, rasa, rasio, dan rukun.
1. Raga, merupakan bentuk jasad manusia yang khas yang dapat membedakan antara individu yang satu dengan yang lain, sekalipun dengan hakikat yang sama
2. Rasa, merupakan perasaan manusia yang dapat menangkap objek gerakan dari benda-benda isi alam semesta atau perasaan yang menyangkut dengan keindahan
3. Rasio atau akal pikiran, merupakan kelengkapan manusia untuk mengembangkan diri, mengatasi segala sesuatu yang diperlukan dalam diri tiap manusia dan merupakan alat untuk mencerna apa yang diterima oleh panca indera.
4. Rukun atau pergaulan hidup, merupakan bentuk sosialisasi dengan manusia dan hidup berdampingan satu sama lain secara harmonis, damai dan saling melengkapi. Rukun inilah yang dapat membantu manusia untuk membentuk suatu kelompok social yang sering disebut masyarakat
Individu
mempunyai ciri-ciri memiliki suatu pikiran dan diri. Dimana individu sanggup
menetapkan kenyataan, interprestasi situasi, menetapkan aksi dari luardan dalam
dirinya. Dapat diartikan sebagai proses komunikasi individu dalam berinteraksi
dan berhubungan. Individu tidak akan jelas identitasnya tanpa adanya suatu
masyarakat yang menjadi latar individu tersebut ditandai dengan dimanaindividu
tersebut berusaha menempatkan prilaku pada dirinya sesuai dengan norma dan
kebudayaan lingkungan tersebut, seperti di indonesia individunya menjunjung
tinggi prilaku sopan santun, dan beretika dalam bersosialisasi.Individu selalu
berada didalam kelompok, peranan mkelompok tersebut adalahuntuk mematangkan
individu tersebut menjadi seorang pribadi. Dimana prosesnyatergantung kelompok
dan lingkungan dapat menjadi faktor pendukung proses jugdapat menjadi
penghambat proses menjadi suatu pribadi. Faktor pendukung danfaktor penghambat
juga dapat berdasarkan individu itu sendiri.
MAKNA INDIVIDU
Manusia adalah makhluk individu,berarti makhluk yang tidak dapat di bagi 2, tidak dapat dipisah-pisah kan antara jiwa dan raganya.
Manusia adalah makhluk individu,berarti makhluk yang tidak dapat di bagi 2, tidak dapat dipisah-pisah kan antara jiwa dan raganya.
Tuhan menciptakan
manusia dengan :
kemampuan kodrati untuk tumbuh serta
berkembang, mulai sejak dalam kandungan
ibunya, lahir, kemudian tumbuh berkembang sampai dewasa. Manusia merupakan
homo sapiens, suatu makhluk
yang berakal budi. Manusia yang berpengalaman
serta dikaruniai jasmani juga rohani merupakan kesatuan serta perpaduan
yang
serasi yang disebut pribadi.
Individualisme menitikberatkan kepada
kekhususan, martabat, hak, serta kebebasan individu.
Manusia pada awalnya ialah individu yang bebas
serta merdeka, tidak mempunyai ikatan apa pun,
termasuk tidak terikat dengan masyarakat maupun
negara. Manusia dapat berkembang serta mencapai
kesejahteraan hidupnya apabila manusia tersebut
dapat secara bebas (merdeka) bisa berkarya serta
berbuat apapun demi memperbaiki dirinya sendiri.
Pada setiap individu mempunyai keunikan (spesifikasi) yang membedakannya
dari individu lain. Keunikan individu tersebut memuat kelebihan serta
kekurangan
pada tiap pribadi. Kekurangan manusia yang satu dapat diisi kelebihan
manusia
yang lainnya. Kesemuanya itu akan mendasari rasa menerima keberadaan serta
kebutuhan guna menjalin kerja sama dengan manusia lain.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
pertumbuhan :
· Pendirian Nativistik : Pertumbuhan yang dibawa sejak lahir
· Pendirian Empiristik & Environmentalistik: Pertumbuhan dipengaruhi lingkungan
· Pendirian konvergensi & Interaksionisme: Pertumbuhan yang dibawa sejak lahir dan di pengaruhi lingkungan.
· Pendirian Nativistik : Pertumbuhan yang dibawa sejak lahir
· Pendirian Empiristik & Environmentalistik: Pertumbuhan dipengaruhi lingkungan
· Pendirian konvergensi & Interaksionisme: Pertumbuhan yang dibawa sejak lahir dan di pengaruhi lingkungan.
PENGERTIAN KELUARGA
Keluarga adalah unit
terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang
yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Menurut Salvicion dan
Celis (1998) di dalam keluarga terdapat dua atau lebih dari dua pribadi yang
tergabung karena hubungan darah, hubungan perkawinan atau pengangkatan, di hidupnya dalam
satu rumah tangga, berinteraksi satu sama lain dan di dalam perannya
masing-masing dan menciptakan serta mempertahankan suatu kebudayaan.
Jenis
Ada beberapa jenis
keluarga, yakni: keluarga inti yang terdiri dari suami, istri, dan
anak atau anak-anak, keluarga konjugal yang
terdiri dari pasangan dewasa (ibu dan ayah) dan anak-anak mereka, di mana
terdapat interaksi dengan kerabat dari salah satu atau dua pihak orang tua.Selain
itu terdapat juga keluarga luas yang ditarik atas dasar garis keturunan di atas
keluarga aslinya.Keluarga luas ini meliputi hubungan antara paman, bibi,
keluarga kakek, dan keluarga nenek.
Peranan
Peranan keluarga
menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang
berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi
dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok dan masyarakat.
Berbagai peranan yang
terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:
Ayah
sebagai suami dari isteri dan ayah dari anak-anaknya,
berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman,
sebagai kepala keluarga, sebagai anggota dari
kelompok sosialnya serta sebagai anggota dari kelompok sosialnya serta sebagai
anggota masyarakat dari lingkungannya. Sebagai
istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu kelompok dari peranan sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari
lingkungannya, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah
tambahan dalam keluarganya. Anak-anak
melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,
mental,
sosial, dan spiritual.
Tugas
Pada dasarnya tugas
keluarga ada delapan tugas pokok sebagai berikut:
- Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
- Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
- Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing.
- Sosialisasi antar anggota keluarga.
- Pengaturan jumlah anggota keluarga.
- Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
- Penempatan anggota-anggota keluarga dalam masyarakat yang lebih luas.
- Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Fungsi
Fungsi yang dijalankan
keluarga adalah:
- Fungsi Pendidikan dilihat dari bagaimana keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.
- Fungsi Sosialisasi anak dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
- Fungsi Perlindungan dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.
- Fungsi Perasaan dilihat dari bagaimana keluarga secara instuitif merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
- Fungsi Agama dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.
- Fungsi Ekonomi dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari penghasilan, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi rkebutuhan-kebutuhan keluarga.
- Fungsi Rekreatif dilihat dari bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga, seperti acara nonton TV bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing, dan lainnya.
- Fungsi Biologis dilihat dari bagaimana keluarga meneruskan keturunan sebagai generasi selanjutnya.
- Memberikan kasih sayang, perhatian, dan rasa aman di antara keluarga, serta membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga.
Bentuk keluarga
Ada dua macam bentuk
keluarga dilihat dari bagaimana keputusan diambil, yaitu berdasarkan lokasi dan
berdasarkan pola otoritas.
Berdasarkan lokasi
- Adat utrolokal, yaitu adat yang memberi kebebasan kepada sepasang suami istri untuk memilih tempat tinggal, baik itu di sekitar kediaman kaum kerabat suami ataupun di sekitar kediamanan kaum kerabat istri;
- Adat virilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri diharuskan menetap di sekitar pusat kediaman kaum kerabat suami;
- Adat uxurilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri harus tinggal di sekitar kediaman kaum kerabat istri;
- Adat bilokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat tinggal di sekitar pusat kediaman kerabat suami pada masa tertentu, dan di sekitar pusat kediaman kaum kerabat istri pada masa tertentu pula (bergantian);
- Adat neolokal, yaitu adat yang menentukan bahwa sepasang suami istri dapat menempati tempat yang baru, dalam arti kata tidak berkelompok bersama kaum kerabat suami maupun istri;
- Adat avunkulokal, yaitu adat yang mengharuskan sepasang suami istri untuk menetap di sekitar tempat kediaman saudara laki-laki ibu (avunculus) dari pihak suami;
- Adat natalokal, yaitu adat yang menentukan bahwa suami dan istri masing-masing hidup terpisah, dan masing-masing dari mereka juga tinggal di sekitar pusat kaum kerabatnya sendiri .
Berdasarkan pola otoritas
- Patriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh laki-laki (laki-laki tertua, umumnya ayah)
- Matriarkal, yakni otoritas di dalam keluarga dimiliki oleh perempuan (perempuan tertua, umumnya ibu)
- Equalitarian, yakni suami dan istri berbagi otoritas secara seimbang.
Subsistem sosial
Terdapat tiga jenis
subsistem dalam keluarga, yakni subsistem suami-istri, subsistem orang
tua-anak, dan subsitem sibling (kakak-adik). Subsistem suami-istri terdiri dari
seorang laki-laki dan perempuan yang hidup bersama dengan tujuan eksplisit
dalam membangun keluarga. Pasangan ini menyediakan dukungan mutual satu dengan
yang lain dan membangun sebuah ikatan yang melindungi subsistem tersebut dari
gangguan yang ditimbulkan oleh kepentingan maupun kebutuhan darti
subsistem-subsistem lain. Subsistem orang tua-anak terbentuk sejak kelahiran
seorang anak dalam keluarga, subsistem ini meliputi transfer nilai dan
pengetahuan dan pengenalan akan tanggungjawab terkait dengan relasi orang tua
dan anak.
Memberikan Makna & Nilai Pada Masyarakat
Pemberdayaan Masyarakat di sekitar lokasi tambang merupakan komitmen
perusahaan sebagai investor yang peduli terhadap isu-isu sosial dan lingkungan.
Dalam hal ini PT. Bhumi Rantau Energi memiliki divisi tersendiri, yaitu divisi
CSR yang mana kerjanya adalah melakukan assisment kebutuhan masyarakat dan juga
membantu masyarakat dalam hal memberikan dukungan untuk pelayanan-pelayanan
serta bantuan-bantuan yang bisa mesejahterakan dan kemandirian masyarakat di
sekitar tambang.
Dari hasil assisment kebutuhan tersebut diturunkan menjadi program-program
unggulan perusahaan dalam melakukan pemberdayaan masyarakat baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Hal ini dilakukan secara partisipatif dan keterlibatan stekholder
(pemangku kepentingan) di daerah.
Karena perusahaan sangat yakin, bahwa dalam membangun kemandirian dan
kesejahteraan masyarakat harus melibatkan tiga pilar utama, yaitu Pihak
Perusahaan, Masyarakat dan Pemerintah Lokal.
Program-program unggulan pemberdayaan masyarakat di sekitar tambang PT.
Bhumi Rantau Energi adalah; Program Pendidikan, Kesehatan, Social Culture,
Ekonomi dan Pembangunan Infratruktur.
Membangun Masyarakat Sejahtera dan
Mandiri
Membangun masyarakat yang sejahtera dan mandiri menjadi sebuah tantangan
bagi perusahaan. Salah satu upaya yang dilakukan bagaimana perencanaan yang
dilakukan bersama masyarakat dan perusahaan betul-betul memang menyentuh
kebutuhan serta menjadi bagian prioritas penting. Program yang mengena dan
berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat.
Struktur masyarakat Indonesia
ditandai oleh dua cirinya yaitu secara horizontal dan vertikal. Secara
horizontal, ia ditandai oleh kenyataan adanya kesatuan-kesatuan sosial
berdasarkan perbedaan-perbedaan suku bangsa, perbedaan agama, adat serta
perbedaan-perbedaan kedaerahan. Secara vertikal struktur Indonesia ditandai
oleh adanya perbedaan-perbedaan vertikal antara lapisan atas dan lapisan bawah
yang cukup tajam.
Perbedaan-perbedaan suku bangsa,
perbedaan-perbedaan agama, adat dan kedaerahan sering kali disebut sebagai ciri
masyarakat Indonesia yang bersifat majemuk. Menurut Furnival, suatu masyarakat
majemuk (Plural Society) yakni suatu masyarakat yang terdiri atas dua
atau lebih elemen yang hidup sendiri-sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain
di dalam suatu kesatuan politik.
Sebagai masyarakat majemuk
masyarakat Indonesia disebut sebagai suatu tipe masyarakat daerah tropis di
mana mereka yang berkuasa dan mereka yang dikuasai memiliki perbedaan
ras.
Di dalam kehidupan politik, tanda
paling jelas dari masyarakat indonesia yang bersifat majemuk itu adalah tidak
adanya kehendak bersama (Common Will).
Menurut Van den Berghe ada beberapa
karakteristik sebagai sifat-sifat dasar dari suatu masyarakat majemuk yakni:
- Terjadinya segmentasi ke dalam bentuk kelompok yang sering kali memiliki sub kebudayaan yang berbeda satu sama lain.
- Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi ke dalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplementer.
- Secara relatif sering kali mengalami konflik-konflik di antara kelompok yang satu dengan yang lain.
- Secara relatif integrasi sosial tumbuh di atas paksaan dan saling ketergantungan di dalam bidang ekonomi.
dalam arti maka masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang bersifat
majemuk. Ada beberapa faktor yang menyebabkan pluralitas masyarakat Indonesia
yang demikian terjadi: Keadaan geografis yang membagi wilayah Indonesia kurang
lebih 12.637 pulau yang tersebar di suatu daerah ekuator sepanjang kurang lebih
3000 mil dari timur ke barat dan lebih 1000 mil dari utara ke selatan,
merupakan faktor yang sangat besar pengaruhnya terhadap terciptanya suku bangsa
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar