NUTRISI TUBUH MANUSIA
Nutrisi
manusia, bidang ilmu yang mempelajari bagaimana makanan dapat mempengaruhi
kesehatan dan kelangsungan hidup manusia. Manusia memerlukan makanan untuk
tumbuh, bereproduksi, dan memelihara kesehatan yang baik. Tanpa makanan, tubuh
kita tidak dapat menjaga suhunya, membangun atau memperbaiki jaringan, atau
memelihara detak jantung. Memakan makanan yang benar dapat menghindarkan kita
dari berbagai penyakit atau sembuh lebih cepat ketika penyakit menyerang.
Faktor-faktor tersebut dan fungsi-fungsi penting lain dipenuhi dengan zat-at
kimia di dalam makanan kita yang disebut nutrisi. Nutrisi dikategorikan sebagai
karbohidrat, protein, lemak, vitamin-vitamin dan mineral.
Ketika kita menyantap makanan, nutrisi dipilah dari makanan melalui proses
pencernaan. Pencernaan dimulai di mulut oleh gerakan mengunyah dan aktivitas
kimia dari air liur; suatu cairan yang berisi enzym, protein tertentu yang
membantu pencernaan makanan. Pencernaan lebih lanjut terjadi pada saat makanan berjalan
menuju lambung dan usus halus, dimana enzim pencernaan dan asam mencairkan
makanan dan kontraksi otot-otot mendorong makan sepanjang jalur pencernaan.
Nutrisi diserap dari dalam usus halus ke dalam aliran darah dan dibawa ke
tempat-tempat dalam tubuh dimana nutrisi diperlukan. Pada tempat-tempat ini,
beberapa reaksi kimia terjadi yang menjamin pertumbuhan dan fungsi jaringan
tubuh. Sebagian dari makanan yang kita makan tidak di serap oleh tubuh. Sisa
makanan ini terus berjalan menyusuri usus dan dibuang sebagai feces.
nergi yang terdapat dalam makanan
dapat ditentukan secara langsung dengan cara mengukur panas yang dihasilkan
ketika makanan tersebut di bakar dalam alat yang disebut Kalorimeter (Gambar
disamping). namun demikian, tubuh manusia tidak seefesien kalorimeter. Sebagian
energi kemungkinan hilang dalam proses pencernaan dan metabolisme. Energi yang
dapat diperoleh tubuh dari makanan yang dicerna dengan baik, bisa dikalkulasi
jika jumlah gram zat-zat pembentuk energi (karbohidrat tak berserat, lemak,
protein) dalam makanan tersebut diketahui. Misalnya, seiris roti mengandung 12
gram karbohidrat, 2 gram protein, dan 1 gram lemak, dapat memberikan 67
kilokalori (280 kilojoule) energi. Sebagian besar makanan mengandung beberapa
nutrisi pembentuk energi, bersama vitamin, mineral, air dan substansi lain.
Setelah melalui proses pencernaan, karbohidrat, protein, dan lemak memenuhi
kebutuhan tubuh akan energi yang diperlukannya untuk menjalankan banyak fungsi.
Para ilmuwan mengukur energi ini dalam kilokalori, jumlah energi yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kilogram air sebesar 1º Celsius. Pada
pelajaran tentang nutrisi, para ilmuwan menggunakan istilah kalori dan bukan
kilokalori sebagai unit standar untuk mengukur nutrisi.
Energi diperlukan tidak hanya ketika
seseorang sedang beraktifitas fisik tapi juga ketika tubuh sedang tidak
bergerak (Basal atau resting energy expenditure). Tergantung dari
tingkat aktivitas fisik individu, 50 sampai 80 persen dari seluruh energi yang
dihasilkan setiap harinya digunakan untuk proses metabolisme dasar tubuh.
Proses ini membuat tubuh kita tetap hangat, bernafas, memompa darah dan
menjalankan berbagai aktifitas fisiologi dan biosintetis, termasuk sintesis
jaringan baru pada seorang anak yang sedang tumbuh, dan pada wanita hamil atau
menyusui. Proses pencernaan dan proses selanjutnya dari makanan oleh tubuh juga
menggunakan energi dan menghasilkan panas. Fenomena ini, dikenal dengan diet-induced
thermogenesis. Proses ini mengkonsumsi 10% energi yang dihasilkan tubuh
setiap harinya. Metabolisme tubuh juga membutuhkan energi untuk melakukan
proses antisipasi dalam menghadapi perubahan tempratur ruang, produksi hormon,
stress dan kondisi emosional dan faktor-faktor lain.
Basal energy expenditure atau energi
yang digunakan tubuh pada saat tubuh tidak sedang melakukan aktifitas fisik,
berhubungan erat dengan masa otot tubuh (masa tubuh bebas lemak dan lemak
esensial, termasuk lemak yang disimpan dalam tubuh). Masa otot tubuh ini
merupakan jaringan tubuh yang aktif dalam proses metabolisme. Pada kondisi
tidur, organ-organ seperti liver, otak, jantung dan ginjal menjalankan proses
metabolisme yang sangat aktif dan memerlukan pasokan energi yang banyak.
Sementara itu otot sadar dan tulang membutuhkan lebih sedikit energi.
Kelebihan konsumsi dari zat
pembentuk energi akan disimpan dalam jumlah terbatas sebagai glicogen dalam
otot dan liver. Sebagian lain disimpan sebagai lemak dalam jaringan adipose.
Jaringan adipose ini sebagian besar terdiri dari lemak, tapi juga mengandung
protein dan air. Untuk menurunkan kadar jaringan adipose sebanyak 454 gram,
dibutuhkan defisit energi sebesar 3.500 kilokalori; sehingga pada umumnya
sangat sulit bagi seseorang yang sudah kelebihan berat untuk menurunkan kadar
lemak tubuhnya.
II. NUTRISI-NUTRISI
PENTING
Nutrisi diklasifikasikan menjadi
nutrisi dasar dan nutrisi makanan. Nutrisi dasar adalah nutrisi yang diproduksi
di dalam tubuh kita dan tidak perlu didapatkan dari makanan. Contoh dari
nutrisi ini adalah kolesterol, zat semacam lemak yang ada di semua sel hewan.
Nutrisi makanan harus didapatkan dari makanan yang kita santap karena tubuh
tidak memproduksi zat tersebut atau memproduksi dengan jumlah yang kurang
mencukupi untuk memelihara pertumbuhan dan kesehatan.
Enam jenis nutrisi yang ditemukan
dalam makanan adalah karbohidrat, lemak, protein, vitamin, mineral dan air. Karbohidrat,
lemak dan protein disebut sebagai macronutrients; menyusun
sebagian besar santapan sehari-hari. Lebih dari 500 gr total ketiga nutrisi
tersebut dikonsumsi tubuh dalam sehari. Macronutrien ini berfungsi sebagai
bahan mentah untuk pembangunan dan pemeliharaan jaringan serta sebagai bahan
bakar berbagai aktifitas fisik dan metabolisme penunjang hidup. Micronutrients
terdiri dari vitamin, mineral dan air. Ketiga nutrisi ini
bukan sumber energi tapi memfasilitasi aktifitas metabolisme tubuh. Vitamin
dibutuhkan tubuh sekitar 300 mg sehari dan mineral 20 gram sehari. Kategori
terakhir nutrisi adalah air, yang berfungsi sebagai media terjadinya proses
metabolisme tubuh.
Setiap individu memerlukan jumlah
yang berbeda-beda dari setiap nutrisi, tergantung pada faktor-faktor seperti
jenis kelamin dan usia. Kondisi-kondisi kesehatan tertentu seperti masa
kehamilan, masa menyusui, sakit atau masa pengobatan, mengakibatkan permintaan
yang tidak biasa dari tubuh dan meningkatkan kebutuhan akan nutrisi. Informasi
pengaturan makanan, yang memperhitungkan banyak faktor disini, menyediakan
petunjuk dasar dalam memenuhi kebutuhan nutrisi sehari-hari.
A. AIR
Apabila pentingnya nutrisi
ditentukan dengan cara seberapa lama seseorang dapat bertahan tanpa nutrisi
itu, air menempati urutan yang paling atas. Seseorang hanya dapat bertahan
hanya delapan atau sepuluh hari tanpa air, sementara itu seseorang dapat
bertahan berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan dengan kondisi kekurangan
makanan. Air bersirkulasi melalui darah kita dan sistem limpa, mengangkut
oksigen dan nutrisi ke sel tubuh dan membuang limbah metabolisme melalui urin
dan keringat. Air juga menjaga keseimbangan alami antara keluar dan masuknya
garam dan air didalam dan diluar sel. Persendian dan jaringan halus tubuh juga
bergantung pada bantalan cair yang hanya dapat ada apabila terdapat
ketersediaan air yang cukup. Air memang tidak memiliki nilai kalori dan
karenanya air bukan sumber energi. Namun tanpa air dalam menu kita, tubuh tidak
dapat mencerna atau menyerap makanan yang kita santap atau membuang limbah
pencernaan tubuh.
Air berperan sebagai medium dari
berbagai reaksi biokimia dari metabolisme tubuh terjadi dan sebagai medum untuk
nutrisi diangkut ke dan limbah dibuang dari seluruh tubuh. Air juga berperan
dalam pengaturan suhu tubuh, tekanan darah dan volume darah, struktur molekul
besar dan kelenturan jaringan tubuh. Air juga berperan sebagai pelarut, pelumas
(seperti pada sendi), dan bantal pelindung (seperti di dalam mata dan cairan
tulang belakang dan cairan amniotic). Aliran air kedalam dan keluar dari sel
diatur secara sangat akurat oleh pergantian konsentrasi elektrolit pada kedua
sisi membran sel.
Air dikonsumsi tidak hanya dalam
bentu air itu sendiri atau minuman lain namun juga dalam berbagai makanan
sebagai komponen utama dalam makanan itu, terutama buah dan sayuran. Air juga
dihasilkan oleh tubuh sebagai produk akhir metabolisme. sekitar dua setengah
liter air bertukar dalam tubuh kita. Air dalam tubuh keluar melalui urin, uap
air dari paru-paru, keringat dari kulit dan feces. Kebutuhan akan air pada
setiap individu berbeda tergantung dari iklim daerah tempat tinggal, tingkat
aktivitas, usia, komposisi makanan, dan faktor lainnya, maka tidak ada
rekomendasi untuk ukuran berapa banyak air harus dikonsumsi setiap harinya.
Namun demikian, orang dewasa biasanya butuh sedikitnya 2 liter air sehari. Rasa
haus bukan pertanda yang dapat diandalkan seseorang mengalami dehidrasi, yang
biasanya terjadi sebelum tubuh dapat mengganti cairan. Konsumsi air disarankan
dilakukan sepanjang hari, terutama jika banyak keluar keringat karena cuaca
panas, sedang melakukan aktivitas fisik berat, sedang sakit, atau dalam situasi
yang menyerap banyak cairan tubuh seperti bangun tidur dan penerbangan pesawat.
B. KARBOHIDRAT
Karbohidrat adalah sumber utama
energi tubuh manusia, menyediakan 4 kalori energi setiap gram. Karbohidrat
tersusun dari atom carbon, hidrogen dan oksigen. Ketika karbohidrat diproses
dalam tubuh manusia, gula glukosa dihasilkan; glukosa merupakan faktor penentu
untuk membantu memelihara jumlah protein dalam
Zat tepung dan zat gula adalah
sumber karbohidrat yang utama. Makanan yang mengandung zat tepung yang banyak
kita temui sehari-hari adalah roti gandum dan sereal, pasta, jagung, buncis,
kacang polong, dan kentang. Makanan yang mengandung gula alami banyak ditemukan
pada buah-buahan dan banyak jenis sayuran; produk susu; dan madu, gula mapel,
dan tebu. Makanan yang mengandung zat tepung dan zat yang secara alami
menghasilkan gula dikategorikan sebagai karbohidrat kompleks, karena molekul
mereka yang rumit membuat tubuh kita harus memprosesnya menjadi bentuk yang
lebih sederhana untuk mendapatkan sumber energi yang dibutuhkan, glukosa. Tubuh
kita mencerna dan menyerap karbohidrat kompleks pada suatu tingkat yang
membantu memelihara kadar gula yang cukup yang sudah terkandung didalam darah.
Sebaliknya, zat gula sederhana, yang
diproses dari zat alami yang mengandung gula dan ditambah dalam makanan yang
telah diproses, memerlukan sedikit proses pencernaan dan dengan cepat diserap
tubuh, sehingga menyebabkan rantai kejadian yang tidak sehat. Penyerapan zat
gula sederhana dengan cepat oleh tubuh menaikkan kadar glucosa dalam darah,
yang memicu dilepaskannya hormon insulin. Insulin menghambat kenaikan kadar
gula dalam darah, tetapi dengan efek samping: kadar glukosa dapat turun begitu
rendah dalam waktu satu atau dua jam setelah menyantap makanan yang mengandung
kadar gula sederhana yang tinggi, seperti permen, yang kemudian direspon oleh
tubuh dengan zat kimia yang disebut hormon anti-insulin. Hal ini mengakibatkan
secara kimia, sebagai akibat dari memakan permen, dapat menimbulkan perasaan
lekas marah dan kegelisahan pada orang tersebut.
Karbohidrat diserap tubuh
dalam 2 bentuk;
- monosaccharides (gula sederhana seperti glukosa, fruktosa, dan galaktosa yang tidak bisa lagi diurai dengan hydrolisa) atau dalam bentuk
- disaccharides (karbohidrat seperti sucrosa, lactosa, maltosa dan dextrin yang dapat dihidrolisasi menjadi dua monosaccarides).
Monosaccharides dan disaccharides
diperoleh dengan mengurai polysaccharides, karbohidrat kompleks yang mengandung
banyak monosaccharides. Proses penguraian ini dilakukan oleh enzim. Proses ini
dimulai dari mulut dan berakhir di usus halus, dimana sebagian besar penyerapan
nutrisi terjadi. Setiap disaccharide diurai menjadi unit tunggal oleh enzim
tertentu. Sebagai contoh enzim lactase mengurai lactose menjadi
bagian-bagian penyusun monosaccharidnya, yaitu glukosa dan lactosa. Contoh lain
adalah enzim sucrase yang mengurai disaccharid sucrose menjadi glukosa
dan fruktosa.
Bentuk yang lebih rumit dari
karbohidrat adalah oligosaccharide (seperti rafinose dan stachyose), yang
mengandung 3 sampai 10 unit saccharide. Bentuk ini, yang banyak ditemukan dalam
polong-polongan dan umbi-umbian tidak dapat dicerna dengan baik oleh tubuh
sehingga mengakibatkan produksi gas di saluran pencernaan.
Glukosa diserap kedalam aliran darah
melalui dinding usus. Sebagian dari glukosa ini langsung bekerja di sel otak
dan sel darah merah, sementara sisanya dibawa ke liver dan otot untuk disimpan
sebagai glycogen, dan ke sel lemak, dimana glukosa disimpan sebagai lemak. Glycogen
adalah sumber energi cadangan tubuh, diambil dan dirubah kembali menjadi
glukosa ketika tubuh memerlukan energi. Meskipun cadangan lemak kita juga dapat
menjadi sumber energi, ia tidak pernah diubah menjadi glukosa. Fructose dan
galactose, produk gula lainnya yang berasal dari pemrosesan karbohidrat,
langsung menuju liver, dimana disana dua zat itu dirubah menjadi glukosa.
Banyak makanan yang diproses tidak
hanya mengandung kadar zat gula sederhana yang tinggi, tapi juga cenderung
memiliki kadar lemak yang tinggi dan sangat kekurangan vitamin dan mineral yang
ditemukan dalam makanan dengan kandungan karbohidrat kompleks. Ahli nutrisi
sering menyebut makanan olahan ini sebagai “junk food” dan mengatakan bahwa
makanan ini tidak memberikan kalori cukup, hanya berisi kalori dari zat gula
dan lemak dan kekurangan nutrisi penting yang dibutuhkan tubuh.
Selain zat tepung dan zat gula,
makanan yang mengandung karbohidrat kompleks juga memiliki kandungan serat.
Walaupun serat tidak dapat mencukupi kebutuhan energi atau zat pembangun, serat
sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan tubuh. Serat tidak dapat dicerna
dalam usus karena kurangnya enzim. Serat jenis ini membentuk semacam gumpalan
kasar yang mempercepat keluarnya zat karsinogenik atau zat berbahaya dalam
makanan. Serat hanya ditemukan di tumbuh-tumbuhan. Makanan berserat
dikategorikan menjadi dua, serat terlarut dan serat tidak terlarut dalam air.
Serat terlarut dalam air , yang ditemukan dalam makanan seperti gandum,
jewawut, buncis, kacang polong, apple, strobery, dan jeruk sitrus, ketika
bercampur dengan makanan didalam perut dapat mencegah atau mengurangi
kemungkinan terserapnya bahan atau zat-zat berbahaya dari makanan oleh usus
halus. Serat yang larut dalam air memperlambat jalannya makanan melalui usus.
Hal ini memperlambat terserapnya glukosa kedalam darah sehingga memperlambat
kenaikan kadar gula dan membuat terjaminnya pasokan glukosa. Serat juga
mengikat makanan berkolesterol dan membawanya keluar dari tubuh, sehingga
mencegahnya untuk masuk dalam aliran darah dimana kolesterol dapat berakumulasi
didalam dinding bagian dalam artery dan mengakibatkan tekanan darah tinggi,
serangan jantung, dan stroke.
C. PROTEIN
Makanan mengandung protein merupakan
bagian penting untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh, mulai dari
rambut dan kuku, kulit, organ dalam tubuh sampai ke tulang dan otot. Protein
berfungsi sebagai bahan dasar pembangun tubuh dan regulator gen. Protein juga
diperlukan sebagai bahan pembantu dalam memelihara struktur tubuh, mempercepat
reaksi kimia dalam tubuh, berfungsi sebagai pembawa pesan kimiawi, melawan
infeksi, dan mengangkut oksigen dari paru-paru ke jaringan tubuh. Walaupun
protein menyediakan 4 kalori energi setiap gramnya, tubuh menggunakan protein
hanya apabila karbohidrat dan lemak yang tersedia tidak mencukupi. Ketika
diambil sebagai sumber energi, protein diubah fungsinya dari berbagai fungsi
penting lain yang sangat penting bagi tubuh.
Seperti halnya Karbohidrat, Protein
juga tersusun dari karbon, hidrogen dan oksigen. Perbedaanya, protein
mengandung nitrogen, dan dalam beberapa kasus tertentu terdapat kandungan
sulfur. Protein dalam makanan, seperti misalnya albumin pada putih telur,
casein dalam susu, dan gluten pada gandum, diurai dalam proses pencernaan
menjadi asam amino. Dari lebih dari 20 asam amino yang dibutuhkan tubuh,
delapan (sembilan pada orang dewasa dan anak-anak) tidak dapat dibuat oleh
tubuh dalam jumlah yang cukup untuk menjaga kesehatan. Asam amino ini
dikategorikan sebagai nutrisi esensial, dimana harus didapatkan dari makanan
yang kita santap. Asam amino esensial ini terdiri dari histidine, isoleucine,
leucine, lysine, methionine, phenylalanine, threonine,
tryptophan dan valine. Ketika kita menyantap makanan dengan kadar
protein tinggi, pencernaan kita memecah makanan berprotein menjadi asam amino.
Asam amino ini kemudian diserap kedalam aliran darah dan didistribusikan ke
sel-sel yang membutuhkan, asam amino kemudian kembali menjadi protein yang
menjalankan fungsi-fungsi yang dibutuhkan tubuh.
Protein hewani, banyak terdapat pada
makanan seperti telur, susu, daging, ikan, dan unggas, merupakan protein yang
lengkap karena makanan itu mengandung semua asam amino yang sangat diperlukan
tubuh. Protein nabati, terdapat dalam sayuran, padi-padian, dan buncis,
memiliki kandungan asam amino yang kurang lengkap. Namun demikian, protein
nabati dapat dikombinasikan dalam pola makan untuk mencukupi semua asam amino
yang penting. Contoh yang baik adalah nasi dan buncis. Salah satu dari dua
makanan ini, kurang memiliki kandungan asam amino yang cukup; tetapi asam amino
yang tidak terdapat dalam nasi ada dalam buncis dan sebaliknya. Sehingga
apabila dimakan secara bersama-sama, makanan ini menyediakan sumber protein
yang cukup. Dengan demikian, orang yang tidak makan hewan, dapat mencukupi
kebutuhan protein mereka dengan pola makan yang kaya gandum, kacang polong dan
buncis yang dikeringkan, nasi, biji-bijian, dan tofu, serta produk kacang
kedelai.
Para ahli merekomendasikan konsumsi
protein sebesar 10% dari seluruh kalori dari makanan yang disantap tiap
harinya. World Health Organization merekomendasikan konsumsi protein kualitas
baik sebesar 0,75 gram perhari per kilogram berat tubuh. Beberapa orang,
terutama di Amerika Serikat dan di negara maju lain, mengkonsumsi protein lebih
dari yang dibutuhkan tubuhnya. Karena asam amino tidak dapat di simpan untuk
digunakan lain waktu, tubuh menghancurkannya dan membuang sisa-sisanya dalam
bentuk urea dalam urine. Sebaliknya, defisiensi dalam konsumsi protein, sering
ditemui pada pola makan pada negara berkembang, dapat mengakibatkan masalah
kesehatan. Marasmus and kwashiorkor, keduanya kondisi yang membahayakan jiwa,
merupakan dua bentuk kekurangan protein yang sering ditemui.
Pada beberapa kondisi, seperti
sakit, stress, dan kehamilan dan menyusui pada wanita, menyebabkan peningkatan
kebutuhan tubuh karena tubuh membangun jaringan atau memerangi infeksi, dan
kondisi ini memerlukan peningkatan konsumsi protein. Sebagai contoh, wanita
sehat wajarnya memerlukan 45 grams protein setiap harinya. Para ahli
merekomendasikan wanita hamil untuk mengkonsumsi 55 gram protein tiap hari, dan
ibu menyusui mengkonsumsi 65 gram untuk menjaga kesehatan.
Pria dengan ukuran badan rata-rata
sebaiknya menyantap 57 gram protein tiap hari. Untuk menopang pertumbuhan yang
cepat, bayi dan anak-anak memerlukan protein lebih banyak daripada orang
dewasa. Bayi berumur 3 bulan memerlukan 13 gram protein setiap harinya, dan
anak berumur 4 tahun perlu 22 gram. Ketika mencapai tahap remaja, hormon
seksual membuat tubuh pria membentuk lebih banyak otot daripada wanita, oleh
karena itu, protein yang dibutuhkan oleh remaja pria lebih tinggi daripada yang
dibutuhkan remaja wanita.
D. LEMAK
Lemak, yang setiap gramnya
menghasilkan 9 kalori energi, merupakan nutrisi penghasil energi yang paling
kuat, sehingga tubuh kita hanya memerlukan sedikit lemak. Lemak memainkan
peranan penting dalam membentuk membran yang mengelilingi sel-sel tubuh kita
dan dalam membantu pembekuan darah. Pada saat dicerna dan diserap tubuh, lemak membantu
tubuh menyerap vitamin tertentu. Lemak disimpan dalam bantalan organ-organ
penting tubuh dan melindungi kita dari dingin dan panas yang berlebihan. Lemak
dalam makanan mengangkut empat vitamin yang larut dalam lemak yaitu vitamin A,
D, E, dan K dan juga membantu penyerapan keempatnya dalam usus halus.
Lemak dalam tubuh diurai dari
makanan yang mengandung asam lemak yang disebut Tryglyceride.
Triglyceride terdiri dari 3 asam lemak yang melekat pada suatu zat yang disebut
glycerol. Berdasarkan pada struktur asam lemaknya, lemak dibedakan menjadi
lemak jenuh dan tak jenuh. Penggolongan ini didasarkan pada apakah ikatan kimia
diantara atom carbon dalam molekul lemak berisi semua atom hidroden yang mampu
mereka bawa (saturated) atau masih memiliki kapasitas untuk mengikat atom
hidrogen lagi (unsaturated). Minyak jenuh umumnya membeku pada suhu kamar;
minyak tak jenuh dan minyak tak jenuh ganda masih dalam bentuk cair (tidak
membeku dalam suhu kamar). Minyak tak jenuh dapat dibentuk menjadi minyak jenuh
dengan menambahkan atom hidrogen dalam proses yang disebut hidrogenasi. Proses
ini membentuk lemak jenuh yang disebut asam trans-lemak.
Kadar Trilgliserida yang tinggi
dalam darah menandakan terlalu banyaknya asupan lemak yang dikonsumsi atau
proses metabolisme tubuh yang kurang baik. Apabila kadar trigliserid dalam
darah tetap tinggi dalam jangka waktu lama, maka akan berakibat rusak atau
menurunnya fungsi liver. Kadar trigliserid normal yang disarankan adalah kurang
dari 150 mg/dl. Diatas 150 sampai 199 mg/dl dianggap masih dalam kondisi sedang
tapi harus waspada. Kisaran 200-499 mg/dl termasuk tinggi. Diatas 500 mg/dl
sudah termasuk sangat tinggi. Trigliserid dapat diturunkan secara alami dengan
olah raga teratur, tidur teratur, kurangi makanan berlemak dan makanan dengan
kandungan gula sederhana, banyak minum air putih dan mengkonsumsi makanan
dengan kadar lemak tak jenuh atau lemak tak jenuh ganda.
Kadar Trigliserid yang tinggi juga
meningkatkan resiko terkena penyakit jantung koroner. Kadar Trigliserid yang
tinggi menyebabkan darah menjadi pekat atau kental. Darah yang kental
menghalangi oksigen untuk masuk dan beredar dalam tubuh. Akibatnya jantung
bekerja lebih keras untuk memberi cukup tekanan pada pembuluh mengalirkan darah
yang pekat dan untuk memberikan asupan oksigen ke otak dan bagian tubuh lain.
Akibat langsung dari keadaan ini adalah hipertensi atau tekanan darah tinggi.
Hal ini membuat jantung sering berdebar-debar. Apabila hal ini terjadi dalam
waktu lama, akan berakibat kerusakan jantung atau pecahnya pembuluh darah. Efek
negatif trigliserid hampir sama dengan bahkan lebih berbahaya daripada
kolesterol namun kadang kurang diperhatikan.
Makanan yang mengandung lemak jenuh
dan kolesterol tinggi ditemukan dalam telur burung puyuh (memiliki kadar kolesterol
paling tinggi), babat, gajih, jerohan, produk ternak, seafood, dan keju.
Makanan yang dimasak dengan santan juga memiliki kadar lemak jenuh tinggi.
Minuman bersoda dan sirup memicu juga tingginya kadar kolesterol dan lemak
darah. Minyak goreng yang dipakai berulang-ulang juga berbahaya bagi mereka
yang kadar lemak dan kolesterolnya tinggi.
Untuk dapat mengerti masalah yang
disebabkan karena terlalu banyak mengkonsumsi lemak jenuh, kita harus
menganalisa hubungannya dengan kolesterol. Kolesterol merupakan zat yang
termasuk dalam Sterol. Sterol adalah salah satu dari tiga jenis lipid
yang ada dalam makanan. Jadi sedikitnya ada 3 unsur penting pembentuk lemak
tubuh dalam makanan kita; yaitu Triglycerid; seperti yang dijelaskan diatas,
Phospholipids; serupa dengan triglycerid tapi memiliki molekul phospat dalam
ikatan molekulnya, dan Sterol. Kadar kolesterol yang tinggi dalam darah, dapat
mengakibatkan serangan jantung, stroke, dan masalah kesehatan lain. Selain
reputasi yang buruk, tubuh kita memerlukan kolesterol, yang digunakan dalam
membangun membran sel, untuk melindungi serat syaraf, dan untuk memproduksi
vitamin D dan berbagai hormon, sebagai zat kimia penghantar yang membantu
mengkoordinasi fungsi tubuh. Kita tidak membutuhkan kolesterol dalam makanan
kita. Liver, dan sedikit oleh usus halus, menghasilkan semua kolesterol yang
dibutuhkan tubuh kita. Ketika kita menyantap kolesterol dari sumber yang
mengandung asam lemak jenuh, kita meningkatkan kadar zat pembawa kolesterol
dalam darah kita yang membahayakan kesehatan.
Kolesterol, seperti lemak, merupakan
susunan zat organik yang tidak larut dalam air. Untuk dapat bergerak dalam
aliran darah, kolesterol harus diangkut oleh kendaraan khusus, yang dinamakan
lippoprotein. High–density lipoproteins (HDLs) membuang kolesterol dari dinding
arteri, mengembalikannya ke liver, dan membantu liver membuangnya menjadi
cairan empedu, suatu cairan yang diperlukan dalam proses pencernaan. Untuk
alasan ini, HDLs disebut sebagai kolesterol baik.
Low-density lippoprotein (LDLs) dan
very-low-density lippoprotein (VDLs) dikategorikan sebagai kolesterol jahat.
LDLs Dan VLDLs, keduanya mengangkut kolesterol dari liver ke sel-sel tubuh.
Pada saat mereka menjalankan fungsinya, LDLs dan VDLs meninggalkan flek
kolesterol pada dinding arteri, mempersempit dinding arteri dan meciptakan
suatu tahapan untuk penyakit jantung. Hampir 70% kolesterol di tubuh kita
dibawa oleh LDLs dan VLDLs, dan sisanya diangkut oleh HDLs. Oleh karena itu,
kita memerlukan makanan berlemak yang meningkatkan HDLs dan menurunkan LDLs.
asam lemak jenuh, dijumpai dalam
berbagai makanan mulai dari daging sampai es krim, keju putih sampai
donat–sebaiknya membentuk tidak lebih dari 10% dari seluruh kalori dari makanan
yang disantap setiap harinya. Lemak jenuh, dianggap berbahaya untuk jantung dan
pembuluh darah karena zat itu dianggap meningkatkan kadar LDLs dan VLDLs dan
menurunkan kadar HDLs.
Lemak tak jenuh tunggal—ditemukan dalam minyak zaitun, canola dan minyak
kacang—merupakan zat lemak yang memiliki dampak yang baik bagi kadar kolesterol
darah, mengurangi LDLs dan VDLs serta meningkatkan kadar HDLs. Lemak tak jenuh
ganda–dijumpai dalam margarin dan bunga matahari, kacang kedelai, jagung dan
minyak Bunga Matahari dianggap lebih menyehatkan daripada lemak tak jenuh
tunggal. Namun demikian, apabila dikonsumsi secara berlebihan (lebih dari 10%
dari kalori sehari), zat ini dapat mengurangi kadar HDLs dalam darah.Kebanyakan orang Amerika menyantap lemak sebesar 15 sampai 50 persen dari jumlah kalori dalam sehari. Ahli kesehatan mengatakan bahwa pola makan dengan lebih dari 30% kalori dari lemak adalah dapat membahayakan tubuh, meningkatkan resiko penyakit jantung. Pola makan kaya lemak juga mengakibatkan kegemukan, yang sering dihubungkan dengan tekanan darah tinggi dan diabetes melitus. Pola makan dengan kadar lemak jenuh dan tak jenuh sering pula dihubungkan dengan tumbuhnya kanker di usus, prostate, payudara dan rahim. Memilih pola makan yang rendah lemak dan kolesterol sangat penting untuk memelihara kesehatan dan mengurangi resiko penyakit yang membahayakan tubuh. Begitu pula dengan mengkonsumsi banyak sayur dan buah serta makanan berserat sebagai sarana untuk membersihkan atau mengurai lemak dalam darah.
E. VITAMIN
Vitamin dan mineral dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah yang sangat sedikit untuk memicu ribuan reaksi kimia yang diperlukan untuk memelihara kesehatan tubuh. Banyak dari reaksi kimia ini saling berhubungan, karena reaksi yang satu akan mengakibatkan terjadinya reaksi yang lain. Vitamin juga membantu pembentukan hormon, sel darah, reaksi kimia sistem syaraf, dan materi genetik. Beberapa vitamin tidak berhubungan dengan reaksi kimia dan sangat berbeda dalam fungsi phisiologi mereka. Vitamin-vitamin ini berfungsi sebagai katalis, bergabung dengan protein untuk membuat enzim metabolisme aktif yang menyebabkan timbulnya ratusan reaksi kimia di seluruh tubuh kita. Tanpa vitamin, banyak dari reaksi ini menjadi terhambat atau hilang. Kenyataan secara detil mengenai bagaimana vitamin bereaksi dalam tubuh, masih belum jelas.
13 vitamin yang dikenal diklasifikasikan berdasarkan zat yang dapat menyerap vitamin-vitamin ini; apakah oleh air atau lemak. Vitamin yang larut dalam lemak–A, D, E, dan K—umumnya dikonsumsi bersama dengan makanan yang mengandung lemak, dan karena vitamin ini dapat disimpan dalam tubuh, maka tidak perlu dikonsumsi setiap hari. Vitamin yang larut dalam air—delapan vitamin B dan vitamin C—tidak dapat disimpan dan harus sering dikonsumsi setiap hari.
Tubuh hanya dapat menghasilkan vitamin D; yang lainnya harus kita dapatkan dari makanan yang kita santap. Kekurangan vitamin-vitamin ini mengakibatkan berbagai gangguan metabolisme dan fungsi lainnya. Pola makan yang seimbang berisi semua vitamin yang dibutuhkan, dan orang yang melakukan pola makan seperti itu dapat memperbaiki semua gejala kekurangan vitamin yang pernah diderita. Namun demikian, orang dengan pola makan khusus, karena menderita kelainan usus yang menyebabkan penyerapan makanan yang tidak normal, atau orang sedang hamil atau menyusui memerlukan suplemen vitamin tertentu untuk membantu metabolismenya. Diluar kebutuhan yang sesungguhnya, suplemen vitamin juga sering dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit, dari flu sampai kanker; tetapi kenyataannya tubuh lebih banyak membuangnya tanpa diserap terlebih dahulu. Selain itu, vitamin yang larut dalam lemak dapat mengganggu efek dari vitamin lainnya dan bahkan dapat mengakibatkan keracunan apabila dikonsumsi terlalu banyak.
1. VITAMIN A
Vitamin A adalah alkohol dasar berwarna kuning pucat yang diturunkan dari caroten. Vitamin ini berperan dalam pembentukan dan pemeliharaan kulit, membran lendir, tulang, dan gigi; penglihatan; dan reproduksi. Gejala awal kekurangan vitamin ini adalah rabun senja (kesulitan penglihatan untuk menyesuaikan dalam gelap); gejala lainnya adalah kulit yang kering, sekresi membran yang kurang, menyebabkan mudah masuknya bakteri; dan kekeringan pada mata karena kurang berfungsinya kelenjar air mata, sebab utama kebutaan pada anak di negara berkembang.
Tubuh memperoleh vitamin A dengan dua cara. Pertama, dengan cara memprosesnya dari karoten, suatu bahan mentah vitamin yang ditemukan dalam sayuran seperti wortel, brokoli, labu, bayam, kale, dan kentang manis. Cara lain adalah dengan menyerap vitamin A yang sudah jadi dari hewan pemakan tumbuhan. Pada makanan hewani, vitamin A ditemui dalam susu, mentega, keju, kuning telur, liver, dan minyak ikan. Walaupun masyarakat mungkin mengkonsumsi vitamin A kurang dari yang dianjurkan, namun jumlah yang cukup dapat diperoleh dalam pola makan normal dan tidak perlu dengan suplemen. Kelebihan vitamin A dapat mempengaruhi pertumbuhan, menghentikan menstruasi, merusak sel darah merah, dan kekasaran kulit, mual dan kuning.
2. VITAMIN B
Sering disebut juga vitamin B kompleks, vitamin B merupakan zat yang rapuh, larut dalam air, beberapa diantaranya diperlukan dalam metabolisme karbohidrat.
a. Vitamin B1
Thiamine, atau vitamin B1, zat tanpa warna seperti kristal, bertindak sebagai katalis dalam metabolisme karbohidrat, membuat asam piruvic dapat diserap dan karbohidrat melepas energinya. Thiamin juga berperan dalam sintesis zat-zat pengatur syaraf. Kekurangan thiamin menyebabkan beriberi, yang ditandai dengan gangguan mental, kelemahan otot, pembengkakkan jantung, dan kelumpuhan kaki dan mungkin pada beberapa kasus, menyebabkan gagal jantung dan kematian.
Banyak makanan mengandung thiamin, tetapi hanya sedikit yang mengandung thiamin dalam kadar yang tinggi. Makanan yang paling banyak mengandung thiamin adalah daging babi, daging organ (liver, jantung, dan ginjal), ragi yang berasal dari pembuatan bir, daging, telur, sayuran dari daun-daunan hijau, sereal murni dan yang diperkaya, jewawut, buah beri, kacang-kacangan, dan umbi-umbian.
Proses penggilingan sereal menghilangkan kadar thiamin yang tinggi dari biji gandum; akibatnya, tepung dan nasi mungkin kekurangan vitamin. Penyebaran tepung dan sereal yang diperkaya sangat mengurangi resiko kekurangan thiamin; walaupun masih terjadi sekarang pada pengguna alkohol yang kekurangan nutrisi.
b. Vitamin B2
Riboflavin, atau vitamin B2. seperti thiamin, bertindak sebagai koenzim–suatu zat yang harus berkombinasi dengan enzim lain sehingga dapat menjalankan fungsi secara efektif–dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan khususnya protein yang sangat diperlukan pada proses pernafasan. Vitamin ini juga berfungsi untuk memelihara membran sel. Kekurangan riboflavin dapat disebabkan karena kekurangan vitamin B lain; gejalanya, walaupun tidak sejelas gejala pada keadaan kekurangan thiamin, bercak pada kulit, terutama pada sekitar hidung dan bibir, dan peka terhadap cahaya. Sumber utama riboflavin adalah liver, susu, daging, sayuran hijau, sereal dan sereal yang diperkaya, pasta, roti , dan jamur.
c. Vitamin B3
Niacin, disebut juga nicotinic acid, vitamin ini juga berfungsi sebagai koenzim dalam pelepasan energi dari nutrisi. Kekurangan niacin menyebabkan pelagra, dimana gejala pertamanya adalah bercak seperti terbakar matahari yang terjadi pada kulit yang terkena sinar matahari langsung. Gejala selanjutnya adalah lidah yang merah dan bengkak, diare, pikiran bingung, mudah marah, dan apabila sistem saraf pusat terganggu, depresi dan gangguan jiwa. Sumber utama niacin adalah liver, unggas, daging, tuna kaleng, dan salmon, padi-padian dan sereal yang diperkaya, buncis kering dan kacang hijau, dan buah kelapa. Tubuh juga membuat niacin dari asam amino triptophan. Dosis niacin yang sangat besar digunakan dalam percobaan pengobatan schizophrenia, walaupun tidak ada penelitian yang membuktikan bahwa hal itu dapat efektif. Pada jumlah besar niacin mengurangi kadar kolesterol darah, dan sudah digunakan secara ekstensif dalam mencegah dan merawat arteriosclerosis. Dosis tinggi yang dikonsumsi dalam jangka waktu lama menyebabkan kerusakan liver.
d. Vitamin B6
Pyridoxine, atau vitamin B6, diperlukan dalam penyerapan dan metabolisme asam amino. B6 juga memainkan peran penting dalam pemanfaatan lemak dalam tubuh dan dalam pembentukan sel darah merah. Kekurangan Pyridoxine ditandai dengan kelainan kulit, pecah-pecah pada sudut-sudut bibir, lidah menjadi halus, gerak yang tidak terkendali, pusing, mual, kurang darah, dan batu ginjal. Sumber utama pyridoxine adalah padi-padian, sereal, roti, liver, alpukat, bayam, buncis hijau, dan pisang. Jumlah pyridoxine yang diperlukan proporsional dengan jumlah protein yang dikonsumsi.
e. Vitamin B12
Cobalamin, atau vitamin B12, adalah satu vitamin yang paling sering diisolasi, diperlukan dalam jumlah sedikit untuk pembentukan nucleoproteins, proteins, dan sel darah merah, dan untuk memfungsikan sistem saraf. Kekurangan Cobalamin sering disebabkan karena ketidakmampuan lambung untuk memproduksi glycoprotein, yang merupakan zat yang membantu penyerapan vitamin ini. Anemia Pernicious akan terjadi, dengan gejalanya seperti ketidakefektifan produksi sel darah merah, kegagalan sintesis myelin, dan kehilangan epithelium (garis membran) dari alur usus. Cobalamin didapatkan hanya dari sumber hewani–liver, ginjal, daging, ikan, telur, dan susu. Vegetarian disarankan untuk mengkonsumsi suplemen Vitamin B12
f. Vitamin B Lainnya
Asam Folat, atau folacin, adalah koenzim yang diperlukan untuk membentuk protein tubuh dan hemoglobin. Penyelidikan baru-baru ini menunjukkan bahwa kekurangan asam folat dapat menyebabkan gangguan pada silinder saraf, kelainan dari lahir yang menyebabkan gangguan otak dan saraf. Para ahli kesehatan menyarankan wanita hamil untuk mengkonsumsi 0,4 mg asam folat setiap hari; dan terus mengkonsumsinya sampai umur kandungannya mencapai 3 bulan. Asam folat secara efektif dapat mengobati penyakit kurang darah, dan penyakit tropis lain. Sumber makanan yang mengandung asam folat adalah organ, sayuran hijau, umbi-umbian, biji-bijian, padi-padian, dan ragi dari pembuatan bir. Asam folat hilang dari makanan yang disimpan dalam suhu kamar dan selama proses pemasakan. Tidak seperti vitamin yang larut dalam air, asam folat disimpan dalam liver dan tidak perlu dikonsumsi setiap hari.
Asam Panthotenic, vitamin B jenis lain, masih belum bisa ditentukan peranannya dalam metabolisme protein, karbohidrat, dan lemak. Zat ini berlimpah di banyak jenis makanan dan dihasilkan pula oleh bakteri dalam usus.
Biotin, suatu jenis vitamin B yang dibentuk oleh bakteri di usus dan banyak terdapat dalam makanan, berperan dalam pembentukan asam lemak dan pelepasan energi dari karbohidrat.
3. VITAMIN C
Vitamin yang sudah dikenal baik ini berperan besar dalam pembentukan dan pemeliharaan colagen, protein yang menopang banyak struktur tubuh dan memainkan peran utama dalam pembentukan tulan dan gigi. Vitamin ini juga membantu penyerapan zat besi dari sayuran yang disantap. Scurvy adalah penyakit klasik karena kekurangan vitamin C. gejalanya adalah hilangnya proses perekatan collagen dan termasuk pendarahan, copotnya gigi, dan perubahan tulang anak-anak membentuk O. kenyataan bahwa konsumsi asam askorbat dalam dosis tinggi dapat mencegah demam dan flu belum dibuktikan melalui suatu eksperimen. Dalam penelitian lain menunjukkan bahwa asam askorbat dapat mencegah terbentuknya nitrosamines (unsur yang ditemukan menjadi penyebab tumor pada hewan di laboratorium dan juga pada manusia).
Bersama dengan vitamin A (dalam bentuk beta-karoten) dan E berfungsi sebagai anti-oksidan, yang sangat penting untuk menangkal kemungkinan timbulnya efek dari zat kimia yang berbahaya yang dikenal dengan radikal bebas. Apabila zat ini tidak terkendali, mereka dapat membuat sel menjadi lebih mudah dijangkiti oleh zat-zat penyebab kanker. Radikal bebas dapat pula mengubah zat kimia dalam tubuh menjadi suatu penyebab kanker. Polusi lingkungan seperti asap rokok, adalah sumber radikal bebas.
Walaupun asam askorbat yang tidak digunakan dapat cepat dibuang bersama urine, konsumsi dalam dosis tinggi dan waktu yang lama dapat menyebabkan terbentuknya kantung dan batu ginjal, bereaksi dengan efek dari obat penurun kepekatan darah, penghacuran B12, dan kehilangan kalsium dari tulang. Sumber Vitamin C termasuk buah sitrus, strawberi segar, melon, nanas, dan jambu. Sumber nabati yang baik adalah brocolli, tomat, bayam, kale, merica hijau, kol dan lobak.
4. VITAMIN D
Vitamin ini diperlukan untuk pembentukan tulang dan penyimpanan kalsiun dan pospor dalam tubuh. Vitamin ini juga melindungi gigi dan tulang akibat kekurangan kalsium yang dikonsumsi dengan menggunakan secara efektif kalsium dan pospor. Disebut juga vitamin mentari, vitamin D ditemukan dalam kuning telur, liver, tuna, dan susu yang diperkaya vitamin D. vitamin ini juga diproduksi tubuh ketika sterols, yang ditemukan dalam banyak makanan, berpindah ke kulit dan teradiasi oleh cahaya mentari. Kekurangan vitamin D (Rickets) sangat jarang terjadi di daerah yang bayak mendapat sinar matahari. Rickets ditandai dengan penyimpangan bentuk rusuk dan tengkorak dan kaki, karena kegagalan tubuh menyerap kalsium dan phospor. Karena vitamin D adalah vitamin yang larut dalam lemak dan disimpan dalam tubuh, kelebihan mengkonsumsi vitamin D dapat menyebabkan keracunan vitamin, kerusakan ginjal, kelesuan, dan kehilangan selera.
5. VITAMIN E
Peranan vitamin E didalam tubuh manusia belum dapat dijelaskan secara pasti, tetapi diketahui bahwa Vitamin ini merupakan nutrisi penting pada lebih dari 20 vertebrata. Vitamin ini memainkan beberapa peranan dalam pembentukan sel darah merah dan otot dna jaringan lain dan dalam pencegahan oksidasi vitamin A dan lemak. Ditemukan dalam minyak sayur, jewawut, liver, dan sayuran hijau. Vitamin E banyak disarankan untuk penyembuhan berbagai penyakit, tetapi tidak ada bukti yang benar-benar nyata untuk dapat menyokong asumsi ini. Walaupun vitamin E disimpan dalam tubuh, kelebihan vitamin E memiliki efek racun yang lebih kecil daripada vitamin lain yang larut dalam lemak.
6. VITAMIN K
Vitamin ini diperlukan terutama untuk pembekuan darah. Vitamin ini membantu dalam pembentukan prothrombin, suatu enzim yang diperlukan untuk memproduksi fibrin untuk pembekuan darah. Sumber makanan yang paling kaya vitamin K adalah alfalfa dan liver ikan,yang digunakan untuk membuat konsentrat vitamin ini. Makanan lain termasuk sayuran hijau, kuning telur, minyak kedelai, dan liver. Untuk orang dewasa yang sehat, pola makan normal dan sintesis bakteri dalam usus memberikan cukup vitamin K dan protrombin yang dibutuhkan tubuh. Gangguan pencernaan mungkin dapat menyebabkan terganggunya penyerapan vitamin K dan kemudian menghambat proses pembekuan darah.
F. MINERAL
Mineral adalah unsur logam dalam
jumlah yang sedikit yang sangat penting untuk pertumbuhan gigi dan tulang yang
sehat. Mineral juga membantu dalam aktifitas sel yang berfungsi seperti enzim,
kontraksi otot, reaksi dan transmisi syaraf, kekebalan tubuh, dan pembekuan
darah. Mineral-mineral utama, kecuali sulfur, berada dalam tubuh dalam bentuk
ion. Sodium, potasium, magnesium dan kalsium sebagai ion positif sedangkan
klorid dan fosfat sebagai ion negatif. Garam mineral terurai dalam cairan tubuh
dan membantu mengatur keseimbangan cairan tubuh, tekanan osmosis, keseimbangan
asam tubuh.
Sulfur dan zat besi menjadi bagian
dari molekul organik dalam tubuh. Sulfur berfungsi sebagai bagian yang tak
terpisahkan dari thiamin, biotin, dan asam pantothenic dan asam amino jenis
methionine, cysteine, dan cystine. Zat besi yang merupakan bagian dari
Hemoglobin, dan yodium yang menjadi komponen dari hormon thyroid yang membantu
mengatur proses metabolisme tubuh. Mineral lain seperti phosphate menjadi
phospolipid yang menyusun membran sel dan bahan genetik (DNA dan RNA), serta
molekul energi tinggi adenosin trifosfat (ATP).
Berbeda dengan Karbohidrat, Lemak
atau Protein, mineral merupakan elemen anorganik sederhana yang tidak
dihasilkan tubuh dan bukan sumber energi. Mineral menyusun 4-6 persen dari
berat tubuh. Hampir setengah dari mineral tubuh adalah Kalsium dan sepertiganya
terdiri dari Fosfor (pospat). Sisanya terbentuk dari mineral yang berasal dari
makanan yang dikonsumsi. Mineral tidak hanya menjadi bagian penting dari pembentukan
dan kekuatan gigi dan tulang, tapi juga berfungsi luas dalam metabolisme. Dalam
proses metabolisme, mineral berfungsi sebagai elektrolit yang mengendalikan
pergerakan air dari dan ke dalam sel, sebagai bagian dari sistem enzim dan
sebagai konstituen dari berbagai molekul organik.
Berdasarkan jumlah yang ada dan
dibutuhkan tubuh, mineral dibagi menjadi tiga golongan :
- Macromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh lebih dari 100 miligram perhari. Terdiri dari Kalsium, Fosfor, Magnesium, Sulfur, Sodium, Chloride dan Potassium.
- Micromineral; yaitu mineral yang dibutuhkan tubuh sekitar 15 miligram perhari. Terdiri dari zat besi, zinc, tembaga, mangan, yodium, selenium, fluoride, molybdenum, chromium dan Kobalt (sebagai bagian dari molekul vitamin B12).
- Ultratracemineral adalah istilah yang digunakan untuk menamakan mineral yang terdapat dalam makanan dalam jumlah yang sangat kecil (microgram sehari). Contohnya adalah arsenic, boron, nickel, silicon, dan vanadium. Fungsi dan kegunaan dari kelompok mineral ini sampai sekarang belum jelas.
Kadar mineral dalam satu jenis
makanan berbeda-beda tergantung dari kondisi dimana makanan tersebut tumbuh
atau berada. Kesuburan tanah, komposisi dan kecukupan air sangat menentukan
kadar mineral dalam suatu jenis makanan. Mineral tidak hilang karena proses
pemasakan. Bahkan apabila suatu makanan dibakar, kandungan mineral dalam abu
dan sisa pembakaran makanan tersebut tidak berubah.
Banyak faktor mempengaruhi
penyerapan dan berfungsi tidaknya mineral dalam tubuh. Hanya sedikit kalsium
yang terdapat dalam sayur bayam yang dapat diserap tubuh, karena bayam juga
mengandung asam oxalic yang mengikat kalsium dan ikut terbuang. Zat besi yang
berasal dari tumbuhan meningkat penyerapannya selama terdapat ketersediaan
vitamin C dalam tubuh. Kalsium dapat mudah diserap tubuh jika terdapat cukup
vitamin D dalam santapan harian. Faktor kunci lainnya yang mempengaruhi
penyerapan mineral adalah kebutuhan fisiologis dari mineral pada satu waktu.
Namun demikian, mineral yang terlalu banyak dalam tubuh dapat menimbulkan efek
racun. Hal ini terutama pada unsur logam seperti zat besi dan tembaga.
Vitamin dan mineral ditemukan dalam
beraneka ragam makanan, tetapi beberapa makanan mungkin memiliki kandungan
vitamin atau mineral tertentu yang lebih baik. Sebagai contoh, jeruk mengandung
vitamin C dalam kadar yang cukup tinggi dan asam folat tetapi sangat sedikit
vitamin lain. Susu mengandung banyak kalsium tetapi sama sekali tidak
mengandung vitamin C. Kentang kaya vitamin A, tetapi kentang putih tidak
mengandung vitamin ini. Karena perbedaan kandungan vitamin dan mineral dalam
makanan, maka disarankan untuk mengkonsumsi makanan secara bervariasi.
III. TERLALU BANYAK DAN
TERLALU SEDIKIT MAKAN
Apabila tubuh tidak menerima nutrisi
makanan yang cukup dalam jangka waktu tertentu, tubuh menjadi lemah dan
kemampuannya memerangi infeksi jauh berkurang. Otak menjadi lamban dan tidak
cepat bereaksi. Tubuh memanfaatkan cadangan lemak untuk menjadi energi, dan otot
melemah supaya tidak menggunakan energi terlalu banyak. Akhirnya tubuh menjadi
lemah, jantung tidak memompa darah dengan cukup, dan kematian terjadi–akibat
terburuk yang terjadi akibat malnutrisi.
Penyakit kurang gizi disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi pada nutrisi-nutrisi utama. Penyakit ini juga dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang kurang kadar vitamin dan mineral tertentu, mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi, atau karena kurang makan. Malnutrisi dapat menggambarkan keadaan-keadaan seperti kemiskinan, perang, kelaparan, dan wabah penyakit. Hal itu dapat pula disebabkan karena kelainan seperti anorexia nervosa dan bulimia. Walaupun malnutrisi lebih umum dihubungkan dengan kurangnya konsumsi makanan, hal itu dapat pula terjadi pada kasus dimana seseorang cukup mengkonsumsi makanan tetapi memilih makanan yang rendah kadar nutrisi pentingnya. Malnutrisi jenis ini lebih umum terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat. Ketika pola makan yang kurang baik menjadi pilihan seseorang, mungkin orang itu cukup mengkonsumsi kalori setiap harinya. Contohnya, kekurangan zat besi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada wanita dan anak kecil di Amerika Serikat, dan rendahnya konsumsi kalsium berakibat langsung pada kualitas tulang yang tidak baik dan meningkatkan resiko patah tulang terutama pada usia muda.
Pola makan yang berlebihan dapat pula berakibat pada masalah nutrisi.
Kegemukan (obesity) adalah kondisi karena memiliki terlalu banyak lemak tubuh.
Kegemukan juga sangat berkaitan dengan penyakit yang beresiko tinggi seperti
diabetis melitus, penyakit jantung, dan beberapa jenis kanker. Mengkonsumsi
makanan dengan kadar garam tinggi dapat menyebabkan tekanan darah tinggi, suatu
kondisi yang sering tidak terdiagnosa yang menyebabkan jantung bekerja lebih
berat dan menyebabkan pembuluh arteri bengkak atau luka. Tekanan darah tinggi
dapat menyebabkan stroke, serangan jantung, dan gagal ginjal. Pola makan dengan
kadar kolestrol dan lemak yang tinggi, khususnya lemak jenuh merupakan sebab
utama atherosclerosis, yang terjadi karena lemak dan kolesterol bertumpuk di
arteri dan menyebabkan berkurangnya kapasitas darah yang mengalir.Penyakit kurang gizi disebabkan karena kurangnya cakupan konsumsi pada nutrisi-nutrisi utama. Penyakit ini juga dapat disebabkan karena mengkonsumsi makanan yang kurang kadar vitamin dan mineral tertentu, mengkonsumsi makanan yang kurang bervariasi, atau karena kurang makan. Malnutrisi dapat menggambarkan keadaan-keadaan seperti kemiskinan, perang, kelaparan, dan wabah penyakit. Hal itu dapat pula disebabkan karena kelainan seperti anorexia nervosa dan bulimia. Walaupun malnutrisi lebih umum dihubungkan dengan kurangnya konsumsi makanan, hal itu dapat pula terjadi pada kasus dimana seseorang cukup mengkonsumsi makanan tetapi memilih makanan yang rendah kadar nutrisi pentingnya. Malnutrisi jenis ini lebih umum terjadi pada negara maju seperti Amerika Serikat. Ketika pola makan yang kurang baik menjadi pilihan seseorang, mungkin orang itu cukup mengkonsumsi kalori setiap harinya. Contohnya, kekurangan zat besi merupakan masalah kesehatan yang umum terjadi pada wanita dan anak kecil di Amerika Serikat, dan rendahnya konsumsi kalsium berakibat langsung pada kualitas tulang yang tidak baik dan meningkatkan resiko patah tulang terutama pada usia muda.
regenerasi resin penukar ion
Pada proses kolom ganda, air mentah mula-mula masuk ke dalam kolom penulcar kation. Di sini sernua kation yang terkandung dalam air (terutama ion kalsium, magnesium dan natrium) ditukar dengan ion hidrogen. Dalarn kolom berikutnya yang berisi penukar anion, maka anion (terutama ion khlorida, sulfat dan bikarbonat) ditukar dengan ion hidroksil. Ion hidrogen yang berasal dari penukar kation dan ion hidroksil dari penukar anion akan membentuk ikatan dan menghasilkan air.
Setelah air terbentuk maka resin penukar ion harus diregenerasi. Pelaksanaan regenerasi pada proses kolorn ganda sangat sederhana. Ke dalam kolom penukar kation dialirkan asarn khlorida encer dan ke dalam kolom penukar anion dialirkan larutan natrium hidroksida encer. Regeneran yang berlebihan selanjutnya dibilas dengan air.
Pada proses unggun campuran – kolom tunggal, resin penukar kation dan penukar anion dicampur menjadi satu dalam sebuah kolom tunggal. Dengan proses unggun campuran dapat dicapai tingkat kemurnian air yang jauh lebih tinggi daripada dengan proses kolom ganda. Sebaliknya, pada proses unggun campuran regenerasi resin penukar lebih kompleks.
Langkah-langkah kerja pada
regenerasi unggun campuran:Pernisahan resin penukar kation dan penukar anion
dengan cara klasifikasi menggunakan air (pencucian kembali dari bawah ke atas).
Dalam hal ini resin penukar anion yang lebih ringan (kebanyakan berwarna lebih
terang) akan berada di atas resin 349 penukar kation yang lebih berat
(kebanyakan berwarna lebih gelap). Pencucian kembali harus dilangsungkan terus
sampai di antara kedua resin terlihat suatu lapisan pemisah yang tajam.
- Untuk regenerasi, regeneran bersama dengan air dialirkan melewati kedua lapisan resin Asam khlorida encer dialirkan dari bawah ke atas melewati resin penukar kation, dan dikeluarkan dari kolom pada ketinggian lapisan pernisah. Larutan natrium hidroksida encer dialirkan dari atas ke bawah melewati resin penukar anion, juga dikeluarkan pada keting gian lapisan pemisah.
- Kelebihan kedua regeneran kemudian dicuci dengan air
- Ketinggian permukaan air dalam kolom diturunkan dan kedua resin penukar dicampur dengan cara memasukkan udara tekan dari ujung bawah kolom.
- Pencucian ulang unggun campuran dengan air dari atas ke bawah, sampai alat ukur konduktivitas menunjukkan kondisi kemurnian air yang diinginkan.
Sekarang instalasi siap untuk
dioperasikan lagi. Baik pada instalasi pclunakan maupun pada instalasi
demineralisasi air, maka pengalihan dari kondisi operasi ke proses regenerasi,
pelaksanaan regenerasinya sendiri, dan pengalilian kembah ke kondisi 350
operasi dapat dilakukan baik secara manual maupun secara otomatik.
Untuk mencapai kualitas air atau
performansi yang optimal dan untuk mencegah terjadinya kerusakan pada resin
penukar, maka petunjuk kerja yang diberikan oleh pabrik pembuat instalasi
(misalnya mengenai urutan pelaksanaan operasi, kuantitas dan konsentrasi
regeneran, waktu regenerasi dan waktu pencucian) harus diikuti dengan seksama.
Perhatian: Pada saat bekerja dengan
asam dain basa yang diperlukan untuk regenerasi, perlengkapan keselamatan
perorangan yang sesuai harus digunakan. Air buangan yang keluar pada regenerasi
dapat bersifat asam, basa atau mengandung garam. dan karena itu dalam
hubungannya dengan pelestarian lingkungan harus ditangani seperti air limbah
kimia.
Ukuran performansi sebuah instalasi
penukar ion adalah kuantitas cairan yang diproduksi per jam (atau selang waktu
di antara dua regenerasi). Performansi tergantung pada besarnya alat atau
kuantitas penukar, pada kuantitas ion yang akan dipisahkan (dengan syarat
kemurnian air yang diinginkan telah tertentu) dan pada tingkat kemurnian yang
diminta. Untuk operasi yang semi kontinu (bila pengolahan air tidak bolch
berhenti di tengah-tengah) diperlukan dua buah unit yang dihubungkan secara paralel.
Karena proses pertukaran dan proses regenerasi tidak dapat berlangsung pada
saat yang bersamaan, kedua unit tersebut bekerja secara bergantian, yang satu
sebagai penukar ketika yang lain sedang regenerasi.
5 Hewan dengan Kemampuan Regenerasi
Axolotl
(salamander meksiko)
Sekilas mungkin Anda pernah melihat hewan ini, tapi memang namanya belum terlalu populer. Axolotl merupakan hewan pekerja keras, ia mampu meregenerasi anggota tubuh yang hilang mulai dari ekor, otak, jantung, hingga rahang bawah. Kemampuan regnerasi axolotl menjadikannya subyek penelitian favorit bagi para ilmuwan.
James Monaghan, seorang ahli biologi di Boston Northeastern University, mengungkapkan, jika axolotl mengalami kelumpuhan di bagian belakang, mereka dapat mengembalikan fungsi kakinya.
"Mereka mampu menciptakan seluruh neuron baru dan penghubung baru yang memungkinkannya menggunakan kaki mereka kembali. Ini benar-benar salah satu contoh pemulihan yang sangat luar biasa," kata Monaghan.
Rusa
Seekor rusa dapat membuang kemudian menumbuhkan kembali tanduk mereka dengan besar dan teratur. "Tanduk yang dapat tumbuh kembali merupakan salah satu regenarasi yang paling ekstrem," jelas Monaghan. Rusa dapat menumbuhkan kembali tanduknya yang seberat 27 kilogram dalam kurun waktu tiga bulan saja.
Monaghan menjelaskan bahwa mamalia memilki kemampuan regenerasi yang lebih baik dari apa yang kita kira sebelumnya. Contoh lainnya terjadi pada kelinci yang dapat meregenerasi cuping teliganya, kelelawar yang dapat meregenerasi bagian sayap mereka, tikus berduri dengan cepat meregenerasi kulit dan memperbarui lubang di telinga mereka.
Sea squirt (Tunicate)
Sea squirt atau tunicate bereproduksi dengan dua cara, jenis soliter bereproduksi secara seksual dan jenis sea squirts kolonial bereproduksi dengan cara aseksual dengan membangun tunas satu sama lain.
Otto Guedelhoefer, seorang peneliti di University of California, Santa Barbara, menjelaskan bahwa anggota dari jenis koloni berbagi sistem peredaran darah dan mampu meregenerasi seluruh tubuh mereka. Tim penelitian internasional baru-baru ini mengurutkan genom dari tunicate dan menemukan bahwa 77 persen dari gen manusia hadir. Ini jelas memberikan harapan untuk mengembangkan obat-obatan regeneratif bagi masyarakat.
Bintang laut
Makhluk berkaki lima juga memiliki kemampuan untuk meregenerasi lengan mereka bahkan terkadang mampu meregenarasi seluruh tubuh mereka.
Hebatnya lagi, jika bintang laut tersebut hanya memiliki satu lengan sekalipun, selama masih memiliki cincin saraf pusat yang masih utuh, maka dapat tumbuh kembali menjadi bintang laut yang sama sekali baru.
Cacing pipih
Jika Anda memotong cacing menjadi dua bagian bukanlah kematian yang ia dapat, malahan justru ia berkembang menjadi dua ekor cacing." Itulah yang menarik," kata Monaghan. Tahun ini, peneliti dari Max Planck Institute of Molecular Cell Biology and Genetics di Jerman menemukan molekul pada cacing pipih yang memungkinkannya untuk mengembangkan kepala baru.
regenerasi pada reaksi gelap
fotosintesis adalah terjadinya prosesSekilas mungkin Anda pernah melihat hewan ini, tapi memang namanya belum terlalu populer. Axolotl merupakan hewan pekerja keras, ia mampu meregenerasi anggota tubuh yang hilang mulai dari ekor, otak, jantung, hingga rahang bawah. Kemampuan regnerasi axolotl menjadikannya subyek penelitian favorit bagi para ilmuwan.
James Monaghan, seorang ahli biologi di Boston Northeastern University, mengungkapkan, jika axolotl mengalami kelumpuhan di bagian belakang, mereka dapat mengembalikan fungsi kakinya.
"Mereka mampu menciptakan seluruh neuron baru dan penghubung baru yang memungkinkannya menggunakan kaki mereka kembali. Ini benar-benar salah satu contoh pemulihan yang sangat luar biasa," kata Monaghan.
Rusa
Seekor rusa dapat membuang kemudian menumbuhkan kembali tanduk mereka dengan besar dan teratur. "Tanduk yang dapat tumbuh kembali merupakan salah satu regenarasi yang paling ekstrem," jelas Monaghan. Rusa dapat menumbuhkan kembali tanduknya yang seberat 27 kilogram dalam kurun waktu tiga bulan saja.
Monaghan menjelaskan bahwa mamalia memilki kemampuan regenerasi yang lebih baik dari apa yang kita kira sebelumnya. Contoh lainnya terjadi pada kelinci yang dapat meregenerasi cuping teliganya, kelelawar yang dapat meregenerasi bagian sayap mereka, tikus berduri dengan cepat meregenerasi kulit dan memperbarui lubang di telinga mereka.
Sea squirt (Tunicate)
Sea squirt atau tunicate bereproduksi dengan dua cara, jenis soliter bereproduksi secara seksual dan jenis sea squirts kolonial bereproduksi dengan cara aseksual dengan membangun tunas satu sama lain.
Otto Guedelhoefer, seorang peneliti di University of California, Santa Barbara, menjelaskan bahwa anggota dari jenis koloni berbagi sistem peredaran darah dan mampu meregenerasi seluruh tubuh mereka. Tim penelitian internasional baru-baru ini mengurutkan genom dari tunicate dan menemukan bahwa 77 persen dari gen manusia hadir. Ini jelas memberikan harapan untuk mengembangkan obat-obatan regeneratif bagi masyarakat.
Bintang laut
Makhluk berkaki lima juga memiliki kemampuan untuk meregenerasi lengan mereka bahkan terkadang mampu meregenarasi seluruh tubuh mereka.
Hebatnya lagi, jika bintang laut tersebut hanya memiliki satu lengan sekalipun, selama masih memiliki cincin saraf pusat yang masih utuh, maka dapat tumbuh kembali menjadi bintang laut yang sama sekali baru.
Cacing pipih
Jika Anda memotong cacing menjadi dua bagian bukanlah kematian yang ia dapat, malahan justru ia berkembang menjadi dua ekor cacing." Itulah yang menarik," kata Monaghan. Tahun ini, peneliti dari Max Planck Institute of Molecular Cell Biology and Genetics di Jerman menemukan molekul pada cacing pipih yang memungkinkannya untuk mengembangkan kepala baru.
Fotosintesis (dari bahasa Yunani φώτο- [fó̱to-], "cahaya," dan σύνθεσις [sýnthesis], "menggabungkan", "penggabungan") adalah suatu proses biokimia pembentukan zat makanan karbohidrat yang dilakukan oleh tumbuhan, terutama tumbuhan yang mengandung zat hijau daun atau klorofil. Selain tumbuhan berklorofil, makhluk hidup non-klorofil lain yang berfotosintesis adalah alga dan beberapa jenis bakteri. Organisme ini berfotosintesis dengan menggunakan zat hara, karbon dioksida, dan air serta bantuan energi cahaya matahari.[1]
Organisme fotosintesis disebut fotoautotrof karena mereka dapat membuat makanannya sendiri. Pada tanaman, alga, dan cyanobacteria, fotosintesis dilakukan dengan memanfaatkan karbondioksida dan air serta menghasilkan produk buangan oksigen. Fotosintesis sangat penting bagi semua kehidupan aerobik di Bumi karena selain untuk menjaga tingkat normal oksigen di atmosfer, fotosintesis juga merupakan sumber energi bagi hampir semua kehidupan di Bumi, baik secara langsung (melalui produksi primer) maupun tidak langsung (sebagai sumber utama energi dalam makanan mereka),[2] kecuali pada organisme kemoautotrof yang hidup di bebatuan atau di lubang angin hidrotermal di laut yang dalam. Tingkat penyerapan energi oleh fotosintesis sangat tinggi, yaitu sekitar 100 terawatt,[3] atau kira-kira enam kali lebih besar daripada konsumsi energi peradaban manusia.[4] Selain energi, fotosintesis juga menjadi sumber karbon bagi semua senyawa organik dalam tubuh organisme. Fotosintesis mengubah sekitar 100–115 petagram karbon menjadi biomassa setiap tahunnya.[5][6]
Meskipun fotosintesis dapat berlangsung dalam berbagai cara pada berbagai spesies, beberapa cirinya selalu sama. Misalnya, prosesnya selalu dimulai dengan energi cahaya diserap oleh protein berklorofil yang disebut pusat reaksi fotosintesis. Pada tumbuhan, protein ini tersimpan di dalam organel yang disebut kloroplas, sedangkan pada bakteri, protein ini tersimpan pada membran plasma. Sebagian dari energi cahaya yang dikumpulkan oleh klorofil disimpan dalam bentuk adenosin trifosfat (ATP). Sisa energinya digunakan untuk memisahkan elektron dari zat seperti air. Elektron ini digunakan dalam reaksi yang mengubah karbondioksia menjadi senyawa organik. Pada tumbuhan, alga, dan cyanobacteria, ini dilakukan dalam suatu rangkaian reaksi yang disebut siklus Calvin, namun rangkaian reaksi yang berbeda ditemukan pada beberapa bakteri, misalnya siklus Krebs terbalik pada Chlorobium. Banyak organisme fotosintesis memiliki adaptasi yang mengonsentrasikan atau menyimpan karbondioksida. Ini membantu mengurangi proses boros yang disebut fotorespirasi yang dapat menghabiskan sebagian dari gula yang dihasilkan selama fotosintesis.
Organisme fotosintesis pertama kemungkinan berevolusi sekitar 3.500 juta tahun silam, pada masa awal sejarah evolusi kehidupan ketika semua bentuk kehidupan di Bumi merupakan mikroorganisme dan atmosfer memiliki sejumlah besar karbondioksida. Makhluk hidup ketika itu sangat mungkin memanfaatkan hidrogen atau hidrogen sulfida—bukan air—sebagai sumber elektron.[7] Cyanobacteria muncul kemudian, sekitar 3.000 juta tahun silam, dan secara drastis mengubah Bumi ketika mereka mulai mengoksigenkan atmosfer pada sekitar 2.400 juta tahun silam.[8] Atmosfer baru ini memungkinkan evolusi kehidupan kompleks seperi protista. Pada akhirnya, tidak kurang dari satu miliar tahun silam, salah satu protista membentuk hubungan simbiosis dengan satu cyanobacteria dan menghasilkan nenek moyang dari seluruh tumbuhan dan alga.[9] Kloroplas pada Tumbuhan modern merupakan keturunan dari cyanobacteria yang bersimbiosis ini.
http://nutrisisempurnaindonesia.wordpress.com/about/
http://sains.kompas.com/read/2013/08/30/2214217/5.Hewan.dengan.Kemampuan.Regenerasi.Mengagumkan
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia-industri/utilitas-pabrik/mengoperasikan-alat-penukar-ion/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar