Selasa, 27 November 2012

tugas 3 Pengertian Kegelisahan Dan Cara Mengatasi Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan Dan Cara Mengatasi Kegelisahan

Pengertian Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa khawatir, tidak tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan menipakan hal yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak-gerik itu umumnya lain dari biasanya, misalnya berjalan mundar-mandir dalam ruang tertentu sambil menundukkan kepala; memandang jauh ke depan sambil mengepal-ngepalkan tangannya; duduk termenung sambil memegang kepalanya; duduk dengan wajah munmg atau sayu, malas bicara; dan lain-lain.
Kegelisahan menipakan salah satu elcspirsi dari kecemasan. Karena itu dalam kehidupan sehari-hari, kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekawatiran ataupun ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan berkaitan juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, behwa seseorang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tecapai.

Usaha Mengatasi Kegelisahan
Mengatasi kegelisahan ini pertama tama harus mulai dari diri kita sendiri, yaitu kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang, sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Contoh :
Dokter yang menghadapi istri dan anaknya yang sedang sakit, justru tidak dapat merasa tenang, karena ada ancaman terhadap haknya. Dokter tidak dapat berbuat apa apa bila menghadapi keluarganya yang sakit, karena ia merasa khawatir. Dalam hal ini dokter itu harus bersikap seperti menghadapi pasien yang bukan keluarganya.
Cara lain yang mungkin juga baik untuk digunakan dalam mengatasi kegelisahan atau kecemasan yaitu dengan memerlukan sedikit pemikiran; pertama tama, kita tanyakan kepada diri kita sendiri (introspeksi), akiat yang paling buruk yang bagaimanakah yang akan kita tanggung atau yang akan terjadi, mengapa hal itu terjadi, apa penyebabnya dan sebagainya. Apabila kita dapat menganalisa akibat yang akan ditimbulkan oleh kecemasan tersebut dan bila kita tidak dapat mengatasinya, kita dapat mempersiapkan diri untuk menghadapinya, karena tidak semua pengalaman di dunia ini menyenangkan. Yang kedua kita bersedia menerima akibatnya dengan rasa tabah dan senang hati niscaya berjalannya waktu kita dapat mencoba untuk memperkecil dan mengurangi keburukan keburukan akibat timbulnya kecemasan, dengan demikian kita akan tidak mersakan lagi adanya kerasa kecemasan/kegelisahan dalam jiwa kita.

Sumber-sumber kegelisahan hidup
Dalam hidup, cemas atau gelisah, adalah hal yang paling sering kita alami, tapi terkadang kita merasa bingung mengapa kita mengalami hal itu. Sekarang ,mari kita cermati apa saja yang membuat kita bisa cemas atau mengalami kegelisahan.
Pertama, banyak hutang. Orang yang banyak hutang ternyata banyak sekali berbohong. Terutama saat ditagih, terkadang ada saja yamg tidak jujur-menyatakan tidak punya uang, padahal ada. Karena itu, agar hidup kita bahagia, jangan coba-coba berhutang pada orang lain, baik materi maupun jasa.
Kedua, tidak jujur. Semakin kita tidak jujur, semakin banyak berbohong, maka akan semakin banyak yang akan kita sembunyikan. Kalau nurani pembohong semacam ini masih hidup, jelas rasa bersalah dan berdosanya akan terus mengikuti. Maka dari itu, jadilah orang yang jujur, yang tampil apa adanya, insya allah, hidup pun akan terasa ringan.
Ketiga, banyak keinginan. Semakin kita banyak keinginan (duniawi), maka semakin tertekan rasanya hidup ini. Berbahagialah mereka yang sedikit keinginan dunianya dan banyak keinginan akhiratnya. Tandanya, mereka selalu mensyukuri nikmat yang diterima dari-Nya.
Keempat, ambisius. Kegigihan dan ambisi kita terkadangmembuat kita terperosok kejurang kecemasan dan kegelisahan hidup. Seakan-akan ada sesuatu yang ingin kita raih, namin apa yang ingin kita raih itu tak lebih dari "asap", tak tergapai. Mengapa? karena kita tidak menjadikan tujuan utamanya adalahsebagai jalan mendekat kepada-Nya.
kelima, pendengki.mereka yang poendengki adalah mereka yang akan gelisah hidupnya. Betapa tidak, melihat orang lain lebih baik darinya, hatinya makin kesal. Melihat orang lain bertambah kaya, makin resah perasaannyta. Padahal rumus untuk tidak menjadi pendengki semacam ini ialah, terserah Allah, karena Dia tau apa yang terbaik bagi kita.
keenam, orang yang sombong dan emosional. Orang yabg sombong, kelakuannya selalu tempramental atau emosional, dia akan selalu menjalani hidup dengan penuh kemarahan, sensitif dan mudah tersinggung. Sebaliknya, orang yang tidak tempramental, bila berhadapan dengan suatu masalah, pertama-tama akan ia serahkan kembali kepada Allah.

Begitulah kawanku...
Dalam Firman Allah, telah disebutkan..
"Dialah yang telah menurunkan ketenangan kedalam hati orang-orang mukmin supaya keimanan mereka bertambah disamping keimanan mereka yang telah ada" (QS. Al-fath[48]: 4)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar